Semarang, Jatengnews.id – Sebanyak 55 orang mengikuti Penataran dan Refreshing Wasit –Juri dan pelatih muaythai di Gedung FKIP-PJKR Universitas Wahid Hasyim Semarang, 29 -31 Mei 2025 lalu.
Sekum Pengprov MI Jateng Bayu Eka Erdian yang bertindak sebagai panitia pelaksana menyebutkan tujuan digelarnya acara tersebut salah satunya adalah dalam rangka pelaksanaan Babak Kualifikasi Pekan Olahraga Provinsi (BK Porprov) yang dijadwalkan September mendatang.
Baca juga: Specta Jateng 2024, Sekda Jateng Sumarno Turun di Laga Perdana Tenis
‘’Para wasit dan juri harus disegarkan kembali tentang aturan-aturan pertandingan, sehingga dalam pelaksanaan BK Prorprov berjalan dengan baik,’’ jelasnya.
Dari 55 peserta itu, 30 orang merupakan para wasit-juri dan 25 orang pelatih dari utusan Pengkab/Pengkot MI (Muaythai Indonesia) se-Jateng. Mereka merupakan wasit dan pelatih yang berkualitas di Jawa Tengah.
Hadir di Pembukaan Ketua Umum KONI Jawa Tengah diwakili Kabid Diktar Drs Handoyo MSi, Ketua Yayasan Wahid Hasyim diwakili Bendahara Dr Nur Hadi Msi Akt CA CRS CRP, Dekan FKIP Dr Muhlisin MPd, Ketua Pengprov MI Jateng Hartono, Ketua Harian Pengprov MI Jateng Kol (Purn) Catur Puji Santoso SE MM.
Lebih lanjut Bayu menjelaskan, di samping untuk persiapan BK Porprov, kemampuan para wasit-juri dibutuhkan pada berbagai event lain. Dengan demikian acara ini memililik manfaat lebih luas.
‘’Wasit-juri harus selalu fresh dalam kemampuan dan pengetahuan sehingga terhindar dari kericuhan,’’ paparnya.
Acara Pembukaan juga diselingi Penandatangan MoU antara Pengprov MI Jateng dengan FKIP PJKR Unwahas Semarang dalam rangka memberikan beasiswa atlet muaythai berprestasi, dukungan akademik dan fasilitas lain untuk mendukung pembinaan muaythai di Jawa Tengah.
Bayu yang pada Porprov 2026 menjadi technical delegate menyebutkan cabang olahraga muaythai akan mempertandingkan 18 nomor fight (tarung) dan 4 nomor waikru (seni) putra-putri.
Baca juga: Lepas Atlet Balap Sepeda dan Muaythai, KONI Jateng Ingatkan Jangan Remehkan Lawan
Pada PON Aceh – Sumatera Utara 2024 lalu, Jateng memperoleh 1 emas, 1 perak dan 1 perunggu. Hal ini berarti mengalami penurunan dibanding PON Papua 2021 yang meraih 2 emas.
Karena itu, kata Bayu, Jateng harus bekerja keras lagi agar bisa memperbaiki prestasi pada PON 2028 di NTB-NTT.
‘’Ya, kerja keras itu dimulai dari sekarang. Babak Kualifikasi dan Porprov menjadi sasaran antara bagi pada atlet untuk mengasah kemampuan,’’ jelasnya. (02)