29 C
Semarang
, 5 June 2025
spot_img

Gubernur Jateng Sidak Kawasan Industri Kendal, Pastikan Ketersediaan Lapangan Kerja

Semarang, Jatengnews.id – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi melakukan sidak ke Kawasan Industri Kendal Selasa (3/6/2025).

Sidak dilakukan Ahmad Luthfi guna memastikan ketersediaan lapangan pekerjaan, dan masih ada sekitar 37 ribuan tenaga kerja yang dibutuhkan dari total proyeksi 63 ribu tenaga kerja.

Di Kawasan Industri Kendal yang merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) terdapat 129 perusahaan dari 11 negara per April 2025. Nilai investasi di kawasan itu mencapai sekitar Rp 151 triliun. Sebanyak 49 perusahaan telah operasional dan 25 perusahaan sedang dalam tahap konstruksi.

Baca juga: Gubernur Ahmad Luthfi Apresiasi Rencana Perusahaan Tiongkok Bangun Pabrik Pakan Ternak di Jateng

Sebagai contoh ada dua perusahaan yang sempat ditinjau Ahmad Luthfi. Pertama, di PT Polygroup Manufactur Indonesia.

Industri yang bergerak pada bidang mainan plastik dan pohon natal tersebut memiliki 7.000 tenaga kerja existing, kebutuhan tenaga kerja tahun 2024 sebanyak 8.500 pekerja.

Kedua, PT Matahari Tire Indonesia (MTI) yang merupakan perusahaan ban dari China dan merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Saat ini PT MTI memiliki 1.800 tenaga kerja existing dan membutuhkan sekitar 3.000 orang pada 2025.

“Di Kawasan Industri Kendal ini secara umum sudah 60 persen (perusahaan) beroperasi,” kata Ahmad Luthfi usai meninjau dua perusahaan di Kawasan Industri Kendal.

Ahmad Luthfi menjelaskan, secara umum kondisi serapan tenaga kerja di Jawa Tengah sangat bagus. Pada triwulan I 2025, serapan tenaga kerja mencapai 97.550 orang. Industri barang dari kulit dan alas kaki paling banyak menyerap tenaga kerja dengan jumlah 36.754 orang. Capaian itu secara nasional menempatkan Jawa Tengah sebagai provinsi dengan serapan tenaga kerja terbaik di Indonesia.

“Jadi secara nasional, di Jawa Tengah adalah tertinggi di seluruh Indonesia,” katanya.

Tingginya angka serapan tenaga kerja tersebut berhasil menurunkan angkat tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jawa Tengah. Per Februari 2025, angka TPT Jawa Tengah sebesar 4,33 persen.

Penurunan TPT tersebut merupakan hasil dari masuknya investasi di Jawa Tengah melalui beberapa kawasan industri, termasuk Kawasan Industri Kendal yang merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

“TPT kita sudah turun dan sudah luar biasa untuk wilayah kita. Ini bagus sekali, ini akan kita genjot,” kata Ahmad Luthfi.

Lebih lanjut, RPJMD Jawa Tengah ditentukan sebagai provinsi pemimpin pangan dan industri nasional. Keberhasilan masuknya investasi itu juga menandakan bahwa di samping swasembada pangan, Jawa Tengah juga tidak meninggalkan industri.

“Maka yang kita perlukan adalah investasi yang datang dari luar dan dalam negeri harus kita genjot. Investasi ini sudah kita permudah terkait dengan perizinan, kemudian kita punya kawasan industri khusus, kemudian adalah jaminan investasi seperti keamanan, ketertiban, juga pemenuhan sumber daya manusia,” jelas Ahmad Luthfi.

Baca juga: Gubernur Jateng Sambut Baik Investor Masuk Wonogiri

Terkait pemenuhan sumber daya manusia, Pemprov Jateng sudah memiliki beberapa program. Di antaranya dengan menghubungkan perusahaan dengan sekolah vokasi, universitas, dan Balai Latihan Kerja (BLK).

Dukungan lain adalah mendorong perusahaan untuk memberikan kebutuhan dan kesejahteraan bagi para pekerjanya, seperti day care, perumahan,  transportasi, termasuk koperasi yang menyediakan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

“SDM kita siapkan. Upah UMK kita bisa terjangkau karena kebutuhan buruh sudah kita laksanakan. Ini secara umumnya. Kerja komprehensif ini secara tidak langsung akan memangkas angka pengangguran terbuka di wilayah kita,” ujar Ahmad Luthfi. (02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN