Demak, JatengNews.id— Bersama mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo, ribuan warga Desa Kangkung, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, tumpah ruah memadati jalan desa untuk mengikuti Kirab Budaya dalam rangka tradisi Sedekah Bumi, Selasa (20/5/2025).
Acara tahunan yang diikuti mahasiswa KKN UIN Walisongo ini berlangsung meriah dan penuh semangat kebersamaan, sekaligus menjadi simbol syukur masyarakat atas limpahan hasil bumi dan berkah kehidupan.
Kirab budaya dimulai dari Balai Desa Kangkung dan mengelilingi seluruh dusun, sebelum kembali ke titik awal.
Warga dari berbagai kalangan turut serta dalam arak-arakan, membawa hasil panen, hiasan tradisional, dan manggar—hiasan khas yang melambangkan harapan akan kemakmuran dan kesejahteraan desa.
Baca juga: Mahasiswa KKN UIN Walisongo Tanam Bibit TOGA, Wujudkan Apotek Hidup di Dusun Kebonsari
Kepala Desa Kangkung, Kamsari, menyampaikan apresiasinya atas partisipasi warga yang sangat antusias.
“Tradisi Sedekah Bumi ini bukan hanya bentuk syukur kami kepada Tuhan, tetapi juga mempererat tali persaudaraan antarwarga. Saya bangga melihat semangat gotong royong yang terus terjaga,” ujarnya.
Mahasiswa KKN UIN Walisongo Berperan Aktif
Mahasiswa KKN Reguler 84 dari Posko 15 UIN Walisongo Semarang turut ambil bagian dalam rangkaian kirab budaya tersebut. Mereka berkontribusi dalam pembuatan manggar bersama warga, serta mengikuti kirab dengan membawa hiasan tersebut sepanjang rute kirab.
Muhamad Yusuf, salah satu mahasiswa KKN, mengungkapkan rasa bangganya bisa terlibat langsung dalam tradisi lokal.
“Kami merasa diterima dengan hangat di Desa Kangkung. Melalui kegiatan ini, kami belajar banyak tentang pentingnya menjaga tradisi dan nilai kebersamaan,” ungkapnya.
Setelah kirab dan berbagai pertunjukan seni, rangkaian acara Sedekah Bumi ditutup dengan pengajian akbar bersama KH. Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq) di lapangan desa.
Ribuan warga mengikuti tausiyah yang disampaikan Gus Muwafiq, yang menekankan pentingnya pelestarian budaya sebagai bentuk syukur kepada Tuhan dan sarana ibadah sosial.
Acara berlangsung khidmat dengan susunan kegiatan berupa pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, tahlil, sambutan dari panitia dan kepala desa, hingga mau’idhoh hasanah serta doa penutup menjelang waktu maghrib. Suasana kekeluargaan dan nilai spiritual terasa kuat mewarnai seluruh kegiatan.
Tradisi Sedekah Bumi Desa Kangkung tahun ini mencerminkan kuatnya semangat gotong royong, pelestarian budaya, serta keterlibatan aktif generasi muda. Kehadiran mahasiswa KKN UIN Walisongo menjadi bentuk nyata sinergi antara dunia akademik dan masyarakat dalam menjaga tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Finka Rizki Pratama, Koordinator Desa (Kordes) Posko 15, berharap keterlibatan generasi muda dalam kegiatan budaya dapat terus berlanjut.
“Harapannya, teman-teman muda di desa maupun di luar sana mau terlibat aktif dalam kegiatan budaya seperti ini. Tradisi seperti Sedekah Bumi bisa menjadi tonggak memperkuat identitas dan kebersamaan kita,” tutupnya.