
Semarang, Jatengnews.id – Pemprov Jateng mengusulkan penggunaan konsep Hybrid Sea Wall dalam perpanjangan pembangunan tanggul laut di Kabupaten Demak.
Usulan ini disampaikan Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, dalam rapat koordinasi lintas sektoral penanganan rob di ruang kerjanya, Senin (16/06/2025).
Konsep Hybrid Sea Wall dikembangkan oleh Tim Pengendalian Banjir Pasang Rob LPPM Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, dan dinilai lebih efisien, hemat biaya, serta ramah lingkungan.
Baca juga: Pemprov Jateng Perbanyak Pompa Atasi Rob Sayung Demak
Hybrid Sea Wall merupakan teknologi perlindungan pesisir yang menggabungkan konstruksi beton ringan berbentuk kelontong dengan rekayasa ekosistem.
Beton disusun bertingkat dan diisi dengan material hasil pengerukan sedimentasi sungai. Area ini kemudian difungsikan sebagai media tanam mangrove, menciptakan benteng alami yang memperkuat garis pantai.
“Konsep dari Undip ini lebih hemat. Harapan kami bisa menangani banjir dan rob di seluruh Demak, sekaligus mengembalikan ekosistem melalui edukasi penanaman mangrove,” kata Taj Yasin.
Target
Awalnya, pembangunan tanggul laut di Demak ditargetkan bertambah 10 km. Namun, dengan konsep ini, Taj Yasin berharap proyek dapat diperpanjang hingga 20 km, bahkan menjangkau Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara.
Pemprov Jateng akan membawa usulan ini ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk pembahasan teknis lebih lanjut.
Baca juga: Rob Sayung Demak Jadi Perhatian Serius Pemprov Jateng
Wakil Kepala LPPM Undip Bidang Pengabdian Masyarakat, Achmad Zulfa Juniarto, menjelaskan bahwa abrasi dan banjir rob di pesisir Kecamatan Sayung semakin parah dalam 10 tahun terakhir. Hybrid Sea Wall dinilai sebagai solusi berbasis alam yang adaptif, berlapis, dan berkelanjutan.
“Proyek percontohan di Desa Timbulsloko dan Desa Purworejo, Kecamatan Bonang, menunjukkan hasil positif. Di Timbulsloko, sempadan pantai yang hilang berhasil dipulihkan sejauh 100 meter,” jelas Zulfa.
Mangrove yang ditanam melalui skema ini memiliki tingkat keberhasilan tumbuh hingga 90%, dengan pertumbuhan mencapai 4–6 meter dalam enam tahun. (01).