29 C
Semarang
, 18 Juni 2025
spot_img

UMKM Melek Finansial, KKN UIN Walisongo Hadirkan Pelatihan Keuangan Digital di Desa Kangkung

Harapannya agar kegiatan ini menjadi awal sinergi positif antara perguruan tinggi, pemerintah desa, dan masyarakat.

Demak, JatengNews.id– Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 84 Posko 15 UIN Walisongo Semarang adakan seminar pelatihan manajemen keuangan di era digital bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Kangkung, Kecamatan Mranggen, Demak.

Kegiatan KKN UIN Walisongo ini berlangsung di SD Negeri Kangkung 3, sebagai bagian dari program kerja divisi usaha kreatif pada Minggu (15/06/2025).

Seminar menghadirkan dua narasumber, yaitu Ibu Naili Saadah, SE., M.Si., AK., CA, seorang praktisi sekaligus akademisi di bidang keuangan, serta Muhammad Yusuf, mahasiswa anggota KKN UIN Walisongo Posko 15 yang turut menyampaikan materi sekaligus memandu praktik penggunaan aplikasi keuangan digital.

Baca juga: Mahasiswa KKN UIN Walisongo Kunjungi Industri UMKM di Desa Brumbung

Koordinator Desa Posko 15 dalam sambutannya menyampaikan harapan agar kegiatan ini menjadi awal sinergi positif antara perguruan tinggi, pemerintah desa, dan masyarakat.

“Kami berharap pelatihan ini dapat mendukung pemberdayaan ekonomi lokal, khususnya di Desa Kangkung tercinta ini, sehingga para pelaku UMKM semakin maju dan mandiri,” ujarnya.

Apresiasi juga disampaikan oleh Kepala Desa Kangkung. Ia menyayangkan rendahnya tingkat kehadiran peserta, yakni hanya sekitar 30% dari total pelaku UMKM yang ada di desa.

“Padahal, ilmu yang diberikan sangat berharga. Mulai dari perhitungan modal, penentuan harga jual, hingga pengelolaan hasil dagangan. Kami mohon peserta menyimak dengan baik agar dapat diterapkan dalam kegiatan usaha sehari-hari,” tuturnya.

Dalam pemaparan materinya, Ibu Naili Saadah menekankan pentingnya manajemen keuangan yang disiplin dan terpisah antara urusan pribadi dan usaha.

Beberapa poin utama yang disampaikan antara lain:

  • Tidak mencampur biaya usaha dan biaya pribadi.
  • Pencatatan modal, transportasi, serta biaya operasional harus dilakukan secara terpisah.
  • Modal usaha sebaiknya dipisahkan dari uang pribadi untuk memperjelas pengeluaran dan keuntungan.
  • Standar umum keuntungan yang disarankan adalah sekitar 20% dari harga pokok ditambah biaya operasional.

Sesi dilanjutkan dengan praktik penggunaan aplikasi keuangan digital bernama Sepran, yang dibawakan oleh Muhammad Yusuf. Aplikasi ini dinilai praktis untuk membantu pelaku UMKM mencatat dan mengelola keuangan secara efisien dan modern.

Melalui kegiatan ini, tim KKN berharap dapat meningkatkan kapasitas pelaku UMKM Desa Kangkung dalam menghadapi tantangan ekonomi di era digitalisasi serta memperkuat perekonomian lokal secara berkelanjutan.

Baca juga: Mahasiswa KKN UIN Walisongo Edukasi Siswa SMP tentang Bahaya Kenakalan Remaja

Demikian informasi mengenai mahasiswa KKN Reguler 84 Posko 15 UIN Walisongo Semarang adakan seminar pelatihan manajemen keuangan di era digital bagi pelaku UMKM. Semoga bermanfaat. (07)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN