Beranda Pendidikan SMPN 22 Semarang Kenalkan Urban Farming Lewat Program ABANG JPP

SMPN 22 Semarang Kenalkan Urban Farming Lewat Program ABANG JPP

Siswa bisa termotivasi untuk beternak kambing, domba, atau hewan lainnya, sehingga bisa menjadi peluang usaha yang menguntungkan

Para siswa dan guru berkolaborasi mencukur bulu dombda dalam program Aku Bangga Jadi Petani dan Peternak di SMP Negeri 22 Gunungpati, Senin (23/06/2025). (Foto: JN)

Semarang, Jatengnews.id – Dalam upaya membentuk karakter siswa yang peduli lingkungan dan bangga terhadap profesi petani serta peternak, SMP Negeri 22 Gunungpati Semarang mengembangkan program inovatif bernama ABANG JPP atau Aku Bangga Jadi Petani dan Peternak.

Kepala SMPN 22 Gunungpati, Muslimin, menyampaikan bahwa program ABANG JPP dirancang untuk menanamkan nilai kewirausahaan serta menumbuhkan semangat cinta terhadap sektor pertanian dan peternakan sejak usia sekolah.

Baca juga: Biaya Pendidikan 41 SMP Swasta di Semarang Gratis

“Harapannya setelah lulus dari SMP 22, siswa bisa termotivasi untuk beternak kambing, domba, atau hewan lainnya, sehingga bisa menjadi peluang usaha yang menguntungkan,” ungkap Muslimin kepada Jatengnews.id, Senin (23/06/2025).

Hasilkan Telur dan Daging

Program ABANG JPP tidak hanya fokus pada edukasi, tetapi juga menghasilkan produk nyata. Sejak dua tahun terakhir, sekolah sudah menjalankan peternakan ayam KUB (Kampung Unggul Balitbangtan) yaitu jenis ayam kampung hasil pemuliaan (seleksi genetik) oleh Balai Penelitian Ternak (Balitnak) di bawah Kementerian Pertanian RI dan beberapa jenis ternak lainnya.

“Saat ini kami memiliki sekitar 500 ayam KUB, 40 kalkun, 40 entok, dan memulai program peternakan kambing dengan 8 ekor,” jelas Muslimin.

Kepala Sekolah SMPN 22 Semarang Muslimin memperlihatkan ratusan ayam KUB yang berada di belakang sekolah, Senin (23/06/2025). (Foto: JN)

Ayam-ayam tersebut bahkan telah menghasilkan ratusan telur setiap minggunya. Meski permintaan pasar mencapai 1.000 butir per minggu, pihak sekolah masih berupaya meningkatkan kapasitas produksi.

“Telur kami jual ke pedagang dengan harga Rp2.500 per butir, biasanya dikemas dalam satu pack isi 10 butir seharga Rp20.000,” tambahnya.

Juara Urban Farming

Prestasi program ini dibuktikan dengan raihan juara dua lomba urban farming tingkat Kota Semarang. Sekolah pun berambisi menjadikan peternakan ini sebagai unit usaha mandiri yang menopang pembiayaan program-program sekolah ke depan.

“Dengan adanya income dari urban farming, ke depan kita berharap program bisa didanai dari sumber mandiri,” jelas Muslimin.

Baca juga:SMP Negeri 38 Semarang Berbagi di Bulan Ramadhan

Pemanfaatan lahan sekitar sekolah juga dioptimalkan untuk pakan ternak dan menjaga kebersihan lingkungan.

“Kami punya lapangan dengan banyak rumput, ini multifungsi—selain menjaga kebersihan, juga jadi sumber makanan untuk ternak,” pungkasnya. (01).

Exit mobile version