
KARANGANYAR, Jatengnews.id – Sebanyak 1.500 relawan yang berasal dari 30 Provinsi, mengikuti Jambore Nasional Relawan Muhammadiyah dan Aisyiyah 2025.
Jambore yang dilaksanakan di objek wisata Wonder Park Tawangmangu tersebut, dibuka Menteri Pendidikan Dasar Menengah, Abdul Mukti, Kamis (26/6/2025).
Baca juga: Sekda Jateng Membuka Jambore Dakwah Mualaf di Boyolali
Jambore Nasional Relawan Muhammadiyah dan Aisyiyah ini, dihadiri Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Ketua MPR Ahmad Muzani, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi serta Bupati Karanganyar Rober Christanto dan Wakil Bupati Adhe Eliana.
Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan mengatakan, Jambore Relawan Muhammadiyah dan Aisiyah ini merupakan yang ketiga kalinya dilaksanakan. Jambore pertama dihelar di Kabupaten Bantul, yang kedua di Malang dan jambore tahun 2025 dilaksanakan di Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah.
Menurut Budi, berbagai kegiatan akan dilaksanakan selama jambore. Diantaranya penanaman pohon dalam rangka penghijauan Gunung Lawu,
“Jambore ini menjadi penyemangat bagi masyarakat Karanganyar. Sehingga masyarakat tergerak untuk menjadi relawan bencana,”ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyampaikan, wilayahnya merupakan minimarket bencana alam. Untuk itu, menurut Ahmad Luthfi, dibutuhkan kebersamaan dalam menghadapi bencana alam yang sering terjadi di Jawa Tengah.
“Berbagai persoalan, terutama bencana alam, dapat diselesaikan dengan gotong royong. Hal ini terbukti pada saat Covid 19. Semua bisa teratasi dengan gotong royong,”ujarnya.
Gubernur menegaskan, bencana alam yang terjadi merupakan tanggungjawab bersama.
“Bencana jadi tanggungjawab bersama. Kesiapan bencana diperlukan tenaga terampil. Perlu saya tegaskan, relawan ujung tombak. Relawan jadi pioner dalam penanganan bencana,”tandasnya.
Baca juga : Karanganyar Tuan Rumah Jambore Nasional Relawan Muhammadiyah
Disisi lain, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengakui sangat terbantu dengan keberadaan relawan MDMC dan Aisyiyah
“Kita bersama-sama menangani bencana. Penanganan bencana tidak bisa ditangani sendiri. Tapi gotong royong bersama seluruh organisasi masyarakat. Ke depan, MDMC tetap mendampingi BNPB dalam menangani bencana alam,”terangnya.
Terpisah, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah yang juga Sekretaris PP Muhammadiyah Abdul Mukti menegaskan, pelayanan sosial menjadi jiwa warga Muuhammadiyah. Salah satunya dengan terbentuknya relawan MDMC dan Aisyiyah.
“Kami apresiasi keikhlasan MDMC dan Aisyiyah dalam menangani bencana alam. Pelayanan sosial merupakan jiwa Muhammadiyah,”kata dia.(02).