29.8 C
Semarang
, 30 Juni 2025
spot_img

Ketua DPRD Demak Desak Pengawasan Ketat Madrasah

Zayin menegaskan komitmen lembaga DPRD untuk segera bertindak

DEMAK, Jatengnews.id — Ketua DPRD Kabupaten Demak, Zayinul Fata, menyatakan keprihatinan mendalam atas kembali mencuatnya kasus dugaan pencabulan di lingkungan lembaga pendidikan keagamaan.

Kasus yang melibatkan seorang oknum guru Madrasah Diniyah (Madin) Asy-Syafi’iyyah di Desa Mulyorejo ini disebut mencoreng nama baik dunia pendidikan Islam di Kota Wali.

Baca juga : Ketua DPRD Demak Zayin Salurkan 500 Paket Sembako Korban Banjir

“Sekali lagi, saya atas nama Ketua DPRD sangat prihatin dengan situasi hari ini. Ini bukan kali pertama kita mendengar tragedi semacam ini menimpa lembaga pendidikan kita. Ini sebuah aib bersama,” tegas Zayinul saat ditemui di Kantornya, Senin (30/6/2025).

Ketua DPRD menuturkan bahwa pihaknya selama ini telah berulang kali memberikan himbauan dan pengarahan kepada berbagai institusi pendidikan, baik formal maupun non-formal, termasuk Madrasah Diniyah dan Ma’had, agar menghindari tindakan yang tidak dapat ditoleransi—seperti kasus pencabulan yang baru saja terungkap.

Dalam menyikapi peristiwa tersebut, Zayin menegaskan komitmen lembaga DPRD untuk segera bertindak. Ia berencana memanggil pihak Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Demak, serta akan mengidentifikasi afiliasi Madrasah Diniyah terkait, apakah berada di bawah naungan FKDT atau lembaga Ma’arif NU.

“Kami akan segera koordinasi dengan Nahdlatul Ulama (NU), jika memang lembaga ini terafiliasi dengan Ma’arif. Pengawasan terhadap para ustadz di Madin perlu ditingkatkan. Jangan sampai ada lagi korban berikutnya,” ujar Zayin.

Zayin juga menyerukan peran aktif semua pihak—terutama para guru, pengampu madrasah, dan pemerintah daerah—untuk menjaga dunia pendidikan dari tindakan tak bermoral. Ia meminta Kesbangpol turut mengambil peran melalui program pembinaan khusus bagi para pendidik Madin.

“Saya minta Kesbangpol turun tangan, adakan kegiatan pembinaan yang menyentuh langsung kepada guru-guru Madin. Hal ini untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang,” tegasnya.

Ketua DPRD pun menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada para korban dan keluarganya. Ia berharap kejadian memilukan seperti ini tidak lagi terjadi di Bumi Kota Wali.

Kasus mencuat setelah beberapa wali murid melaporkan adanya dugaan pelecehan yang dilakukan oleh guru berinisial MR pada Sabtu (22/6/2025). Dugaan ini diperkuat oleh pengakuan anak-anak yang menyatakan telah diraba oleh pelaku di bagian tubuh tertentu.

Yayasan Asy-Syafi’iyyah segera mengambil tindakan tegas dengan memberhentikan guru tersebut dan menyerahkan proses selanjutnya kepada pihak kepolisian.

Kepala Desa sekaligus pengurus yayasan, Suharsono, menyatakan bahwa pihaknya terkejut dengan peristiwa ini karena pelaku dikenal sebagai sosok religius yang aktif mengajar ngaji di lingkungan setempat.

Aktivitas belajar mengajar tetap berjalan normal, dan madrasah memastikan pelaku tidak lagi memiliki akses terhadap siswa.

Zayinul Fata menekankan pentingnya memperkuat pengawasan dan sistem perlindungan terhadap anak-anak di lingkungan pendidikan, khususnya lembaga pendidikan agama.

Baca juga : Ketua DPRD Demak Salurkan 400 Paket Sembako Korban Banjir

“Jangan sampai hal seperti ini kembali terjadi. Ini harus jadi yang terakhir. Dunia pendidikan kita tidak boleh lagi dinodai oleh perbuatan yang mencederai moral dan nilai keislaman,” pungkasnya. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN