SEMARANG, Jatengnews.id – Di momen Hari Bhayangkara atau HUT ke-79 Polri yang jatuh pada Selasa (1/6/2025), para pengacara korban kekerasan oleh aparat menyuarakan kritik tajam terhadap kinerja dan integritas institusi kepolisian.
Antoni Yudha Timor, kuasa hukum almarhum Darso, sopir mobil rental yang meninggal dunia usai dianiaya oknum polisi, menyebut Polri saat ini tengah berada dalam situasi krisis moral dan profesionalitas.
“Polisi sedang tidak baik-baik saja. Harusnya di hari ulang tahun ini mereka mulai introspeksi diri dan menangani segala hal dengan lebih profesional,” ujar Antoni saat ditemui di Pengadilan Negeri Semarang.
Baca juga: Koalisi Rakyat Semarang Peringati Hari Anti Penyiksaan dengan Aksi Damai
Menurutnya, berbagai pelanggaran yang dilakukan oleh anggota kepolisian bukan hanya menyangkut etik, namun sudah masuk ranah pidana.
“Kalau ada anggota yang melakukan tindak pidana, seharusnya ditindak tegas. Jangan sampai institusi ini malah melindungi pelaku,” tegasnya.
Sementara itu, Zainal Abidin Petir, pengacara korban penembakan siswa SMK bernama Gamma, mengkritisi lambannya penindakan terhadap pelaku, Aipda Robig, yang hingga saat ini masih berstatus aktif dan menerima gaji.
“Pelaku penembakan itu masih digaji, belum diberhentikan. Ini jadi catatan hitam dalam perayaan HUT Polri. Kami desak Kapolda Jateng segera lakukan sidang banding dan putuskan PTDH (Pemberhentian Tidak Dengan Hormat),” ujarnya.
Zainal juga menyoroti ironi di balik slogan “Polri Presisi dan Polri Milik Rakyat” yang kini gencar dipromosikan.
“Kalau polisi milik rakyat, ya buktikan. Pelayanan terhadap rakyat banyak justru sangat minim. Jangan sampai Polri hanya milik penyidik atau elit institusi,” sindirnya.
Senada dengan itu, perwakilan LBH Semarang, Cornelius Gea, menilai bahwa refleksi institusional tidak pernah muncul dari dalam tubuh Polri, melainkan selalu dipicu oleh dorongan masyarakat sipil.
“Sudah 79 tahun Polri berdiri, tapi sayangnya justru semakin konsisten menjadi ancaman bagi rakyat. Ini momen untuk refleksi, bukan euforia,” kata Cornelius.
Baca juga: Pemkab Brebes Aktif Lakukan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Sekolah
Menanggapi kritik tersebut, Kabid Humas Polda Jateng dalam keterangan resminya menyampaikan bahwa momentum Hari Bhayangkara dimaknai sebagai komitmen untuk terus berbenah.
“Kami terus memperbaiki diri dan membuka ruang bagi kritik serta saran konstruktif dari masyarakat. Itu bentuk kecintaan publik kepada Polri agar kami menjadi institusi yang dipercaya,” jelasnya. (01).