SEMARANG, Jatengnews.id – Pemprov Jateng terus mempercepat proses penetapan lokasi (penlok) untuk penambahan lahan proyek Tol Semarang-Demak Seksi I.
Proses ini kini memasuki tahap akhir, dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Tengah dijadwalkan segera diterbitkan dalam waktu dekat.
“Kami tadi melakukan audiensi dengan Gubernur untuk melaporkan kondisi terkini tentang penetapan lokasi penambahan lahan pada jalan tol Semarang-Demak Seksi I,” ujar Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Jateng, Boedyo Dharmawan, usai bertemu Gubernur Ahmad Luthfi, Kamis (3/7/2025).
Baca juga: Pemerintah Kebut Pembangunan Tol Semarang Demak
Boedyo menjelaskan, penambahan lahan ini berdasarkan surat dari Direktorat Jenderal Bina Marga tentang kebutuhan tambahan lahan untuk proyek jalan tol yang juga akan difungsikan sebagai tanggul laut (giant sea wall).
“Tahapan sosialisasi, pendataan awal, hingga konsultasi publik sudah kami selesaikan. Hanya masih ada sedikit catatan yang kami laporkan kepada Pak Gubernur, yaitu soal bidang tanah instansi pemerintah yang belum dilepaskan,” jelasnya.
Meskipun demikian, kata Boedyo, Gubernur tetap bisa mengeluarkan penlok sesuai dengan ketentuan Pasal 43 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2021, yang menyebut penetapan lokasi dapat dilakukan sebelum surat pelepasan instansi keluar.
Rincian penambahan lahan, luas total: ±52,65 hektare, dan jumlah bidang: 134 bidang
Kota Semarang: 65 bidang (Tambakrejo 29, Terboyo Kulon 26, Terboyo Wetan 9, Trimulyo 1). Kabupaten Demak: 69 bidang (Sriwulan 18, Bedono 51)
Lahan tambahan ini akan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan teknis, seperti pelebaran jalan tol, perluasan kolam retensi Terboyo dan Sriwulan, serta penguatan tanggul laut untuk mengatasi banjir rob yang kerap melanda kawasan pesisir.
“Lahan itu sangat krusial untuk memperbesar kapasitas kolam retensi, agar bisa menampung air rob dan mencegah limpasan ke permukiman,” tambah Boedyo.
Baca juga: Pembangunan Tol Semarang Demak Seksi 1 Ditarget Selesai 2027, Mampu Menahan Rob dan Banjir
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan komitmennya untuk mempercepat realisasi proyek yang dinilai strategis tersebut. Ia menyebut, Tol Semarang–Demak Seksi I tidak hanya penting dari sisi transportasi, tapi juga menjadi bagian dari solusi jangka panjang untuk wilayah terdampak rob, khususnya Kecamatan Sayung, Demak.
“Saya tidak tinggal diam. Saya dorong terus percepatan proyek ini. Tahun 2026 nanti, tanggul laut ini harus sudah fungsional,” tegas Gubernur Luthfi dalam pernyataan sebelumnya.
Sebagai bentuk penanganan jangka pendek, Pemprov Jateng juga telah mengerahkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ke lapangan untuk membantu 22 desa terdampak rob di Sayung. Masing-masing OPD bertugas sesuai kewenangannya, mulai dari penanganan air, sosial, hingga perumahan.(02)