SEMARANG, Jatengnews.id – Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, sukses mencuri perhatian dalam konferensi internasional Asia-Pacific Regional Conference on Early Childhood Development (ARNEC ECD) 2025 yang berlangsung di Manila, Filipina.
Dalam forum bergengsi tersebut, Agustina memaparkan inovasi unggulan program PAUD holistik-integratif Kota Semarang yang kini menjadi percontohan nasional dan menarik perhatian dunia internasional.
Baca juga : Wali Kota Semarang Agustina Upayakan Pemenuhan Kebutuhan Rumah bagi Masyarakat
Konferensi yang dihadiri lebih dari 480 peserta dari 30 negara di Asia, Australia, dan Inggris ini menyoroti pentingnya pendidikan anak usia dini (PAUD) yang menyeluruh dan inklusif. Semarang menjadi satu dari sedikit pemerintah daerah yang diundang untuk berbagi praktik baik di tingkat internasional.
Dalam presentasinya, Wali Kota Semarang Agustina menegaskan bahwa layanan PAUD di Semarang tidak hanya fokus pada pendidikan formal, tetapi mencakup pendekatan menyeluruh yang melibatkan aspek gizi, kesehatan, pengasuhan, dan perlindungan anak.
“Inisiatif kami bukan sekadar pendidikan formal. Ini adalah upaya sistematis untuk menjamin anak tumbuh sehat, terlindungi, dan mendapat kesempatan adil untuk berkembang,” ujar Agustina.
Melalui sinergi lintas sektor, Semarang membangun ekosistem PAUD yang mengintegrasikan delapan indikator utama, antara lain:
Kelas orang tua (edukasi pengasuhan berbasis keluarga), Pemantauan tumbuh kembang dan deteksi dini, Layanan gizi dan kesehatan, Pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Pemberian makanan tambahan, Verifikasi kepemilikan Nomor Induk Kependudukan (NIK),Akses sanitasi dan air bersih, Layanan untuk anak berkebutuhan khusus, Inovasi Unggulan: Rumah Pelita, SIGAP, dan Rumah Inspirasi
Salah satu inovasi PAUD Semarang yang menarik perhatian dunia adalah Rumah Pelita, layanan daycare lintas sektor yang terbukti menurunkan angka stunting dan meningkatkan status gizi anak. Data menunjukkan 50% anak yang menjalani program di Rumah Pelita berhasil keluar dari status malnutrisi—dibandingkan 34% pada kelompok kontrol yang hanya menerima tambahan gizi di rumah. Rumah Anak SIGAP – untuk stimulasi dan pengasuhan anak usia 0–3 tahun
Ketiga program ini menjadi pilar utama kebijakan PAUD Holistik Integratif (PAUD HI) Kota Semarang, yang diperkuat dengan Peraturan Wali Kota No. 65 Tahun 2021 dan Rencana Aksi Daerah. Program ini dilaksanakan bersama mitra strategis seperti Tanoto Foundation, perguruan tinggi, media, dan sektor swasta.
Dengan populasi lebih dari 151.000 anak usia dini dan lebih dari 1.200 satuan PAUD, penerapan kebijakan PAUD HI di Semarang memberikan dampak nyata dalam peningkatan kualitas hidup anak. Pendekatan ini menjadikan PAUD sebagai ruang aman, sehat, dan inklusif untuk tumbuh kembang anak secara optimal.
“Sebagai Bunda PAUD, saya percaya bahwa dengan gotong royong, inovasi, dan kemitraan kuat, kita bisa mewujudkan Kota Layak Anak dan masa depan yang lebih sehat dan adil,” tutup Agustina.
Konferensi ARNEC ECD 2025 secara khusus menekankan pentingnya pelokalan solusi pendidikan anak usia dini agar menjangkau anak-anak yang terpinggirkan karena disabilitas, gender, lokasi, etnis, atau status ekonomi.
Baca juga : Wali Kota Semarang Agustina Dorong Budaya Hidup Sehat Lewat Penghargaan Kota Sehat 2025
Ketua Dewan Direksi ARNEC, Dr. Sheldon Shaeffer, menyampaikan bahwa pemerintah daerah memiliki peran strategis dalam menyediakan layanan ECD yang inklusif dan kontekstual. Hal senada disampaikan oleh Roger B. Masapol dari Departemen Pendidikan Filipina dan Diane Whitehead dari Childhood Education International, yang menyoroti perlunya investasi berkelanjutan dalam sektor PAUD. (03)