26.8 C
Semarang
, 9 Juli 2025
spot_img

Tahun Ajaran Baru, Mahaka Kritik Pengadaan Seragam Sekolah yang Bebani Wali Murid

Ketua Mahaka Karanganyar, Kiswadi Agus, menyebutkan bahwa kebijakan sekolah yang hanya menyediakan bahan kain seragam, membuat orang tua harus mengeluarkan biaya tambahan untuk menjahit.

KARANGANYAR, Jatengnews.id – Menjelang tahun ajaran baru, pengadaan seragam sekolah kembali menjadi sorotan publik. Masyarakat Handarbeni Karanganyar (Mahaka) menilai praktik ini sangat membebani orang tua siswa, terutama dari sisi finansial.

Ketua Mahaka Karanganyar, Kiswadi Agus, menyebutkan bahwa kebijakan sekolah yang hanya menyediakan bahan kain seragam, membuat orang tua harus mengeluarkan biaya tambahan untuk menjahit. Hal ini dinilai tidak efisien dan justru menyulitkan keluarga dari kalangan menengah ke bawah.

Baca juga : Saji Rewanda Gua Kreo akan Digelar di Desa Kandri

“Setiap tahun ajaran baru, orang tua siswa harus menyiapkan biaya lebih hanya untuk menjahit seragam, karena pihak sekolah hanya menawarkan kain. Padahal, pengadaan seragam sekolah secara resmi dilarang berdasarkan Permendikbud Nomor 50 Tahun 2022,” ujar Agus, Rabu (9/7/2025).

Meski begitu, Agus mengakui bahwa sebagian orang tua tetap memilih membeli seragam dari pihak sekolah karena kemudahan, sementara yang lain memilih membeli di pasaran karena harga yang lebih terjangkau. Oleh karena itu, ia mendorong adanya solusi sistematis agar pengadaan seragam tidak lagi menjadi polemik tahunan.

“Solusinya bisa melalui anggaran pemerintah. Jika tetap ada pengadaan, maka harus dilakukan secara terbuka dan harganya tidak memberatkan,” tegasnya.

Agus juga menyoroti perlunya ketegasan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar. Ia menegaskan bahwa jika memang ada larangan pengadaan seragam oleh sekolah, maka harus ditegakkan secara konsisten.

Baca juga : Mahakarya Sumbing Art 3rd Ritual Culture Performance

“Jika masih ada sekolah yang menjual seragam, maka harus diberikan sanksi tegas kepada kepala sekolah. Disdikbud harus lebih serius menangani persoalan ini agar tidak menjadi beban tahunan bagi para orang tua siswa,” pungkasnya. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN