Beranda Daerah Hadapi Tarif Impor AS 32%, Gubernur Jateng Genjot Ekspor ke Pasar Baru

Hadapi Tarif Impor AS 32%, Gubernur Jateng Genjot Ekspor ke Pasar Baru

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menegaskan bahwa berbagai langkah strategis telah disiapkan agar perekonomian Jawa Tengah tetap tumbuh dan tidak terpukul oleh kebijakan tersebut.

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi (Foto:pemprov)

SEMARANG, Jatengnews.id  – Pemprov  Jawa Tengah bergerak cepat menyikapi rencana penerapan tarif impor baru dari Amerika Serikat sebesar 32% yang mulai berlaku pada 1 Agustus 2025.

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menegaskan bahwa berbagai langkah strategis telah disiapkan agar perekonomian Jawa Tengah tetap tumbuh dan tidak terpukul oleh kebijakan tersebut.

Dalam surat resmi yang diterima Pemerintah Indonesia, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa kebijakan tarif tersebut akan berlaku untuk seluruh produk yang masuk ke pasar Amerika. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi Jawa Tengah yang selama ini aktif mengekspor berbagai produk unggulan ke AS.

Baca juga: Gubernur Jateng Lepas Ekspor Bus Karoseri Laksana ke Sri Langka

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, nilai ekspor provinsi ini pada Maret 2025 mencapai 1,010,70 juta dolar AS, dengan sejumlah produk seperti mebel, tekstil, dan kerajinan tangan yang banyak ditujukan ke pasar internasional, termasuk Amerika Serikat.

Tiga Langkah Strategis dari Gubernur Jateng

Pertama, Pemprov Jateng mendirikan Rumah Kurasi bekerja sama dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jateng dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jateng. Rumah Kurasi ini akan menjadi tempat seleksi dan pengembangan produk-produk unggulan asli Jawa Tengah sebelum dipasarkan ke negara lain.

“Lewat Rumah Kurasi ini, produk-produk Jateng kita bawa ke pasar baru, baik di tingkat regional maupun internasional,” kata Gubernur Ahmad Luthfi, Kamis (10/7/2025).

Kedua, Pemprov mengaktifkan kerja sama dengan provinsi mitra (sister province) yang sudah terjalin, seperti Fujian (Tiongkok), Melaka (Malaysia), dan Singapura. Produk-produk seperti ukiran Jepara akan diperkenalkan lebih luas ke negara-negara tersebut.

“Jepara, misalnya, tidak bisa hanya mengandalkan satu negara tujuan. Maka kita tawarkan juga ke Singapura, Fujian, dan Melaka. Ini upaya menumbuhkan pasar dan ekonomi baru,” jelas Luthfi.

Ketiga, ekspansi pasar dalam negeri juga dilakukan dengan menjalin komunikasi intensif bersama sejumlah gubernur di provinsi perbatasan, antara lain Kepulauan Riau, Maluku Utara, dan Lampung. Upaya ini bertujuan untuk memperluas distribusi produk Jateng di pasar domestik.

Selain itu, Ahmad Luthfi juga menekankan pentingnya memperkuat ekonomi aglomerasi berbasis karesidenan di Jawa Tengah, sehingga antarwilayah kabupaten dan kota bisa saling menopang pertumbuhan ekonomi secara merata dan berkelanjutan.

Baca juga: Gubernur Jateng dan Menperin Lepas Ekspor Mainan Anak ke AS

“Kita perkuat ekonomi antarwilayah. Kalau satu wilayah kuat, yang lain juga akan terdorong naik. Ini cara membangun pertumbuhan yang tidak timpang,” tegasnya.

Gubernur Ahmad Luthfi turut menyatakan dukungan penuh terhadap langkah pemerintah pusat dalam menghadapi kebijakan tarif impor Amerika Serikat. Ia menyebut kerja sama pusat dan daerah sangat penting dalam menjaga stabilitas ekspor nasional.

“Kita dukung kebijakan pusat, dan di daerah kami pastikan terus adaptif agar ekonomi tetap tumbuh,” pungkasnya.(02)

Exit mobile version