
BREBES, Jatengnews.id – PT Xinhai Knitting Indonesia resmi membangun pabrik tekstil modern di Kabupaten Brebes dengan nilai investasi sebesar Rp675 miliar, proyeksi penyerapan tenaga kerja 6.000 orang, dan berbasis industri hijau atau pabrik ramah lingkungan.
Pembangunan pabrik ditandai dengan Ground Breaking secara bersama-sama Bupati Brebes Hj Paramitha Widya Kusuma SE MM, Wakil Menteri Perindustrian RI Faisol Riza serta Jajaran PT Xinhai Knitting di Desa Ciampel Kecamatan Kersana, Jumat (11/7/2025).
Baca juga : 7.437 Pekerja di Jawa Tengah Terkena PHK
“Kami menyambut dengan hangat dan penuh apresiasi atas kepercayaan PT Xinhai Knitting yang telah memilih Brebes sebagai lokasi pengembangan pabrik tekstil modern,” ucap Bupati Brebes Hj Paramitha Widya Kusuma SE MM saat Ground Breaking pembangunan pabrik.
Paramitha mengatakan, pembangunan pabrik bukan hanya investasi ekonomi, tetapi juga investasi sosial sebagai upaya bersama mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Bebes. Untuk itu, prioritas pada tenaga kerja lokal, khususnya putra-putri terbaik Brebes.
“Kami menyadari bahwa pembangunan sebuah pabrik bukan sekadar menghadirkan bangunan fisik, tetapi juga membuka ruang harapan, tumbuhnya ekonomi lokal, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar,” ucapnya.
Lanjut Paramitha, Pemerintah Kabupaten Brebes saat ini tengah fokus menciptakan iklim investasi yang sehat, kompetitif, dan berkelanjutan. Melalui regulasi yang berpihak, pelayanan perizinan yang mudah dan cepat serta dukungan infrastruktur yang terus ditingkatkan.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap investor merasa aman, nyaman, dan tumbuh bersama masyarakat. Komitmen ini adalah bagian dari visi kami untuk mewujudkan Brebes Beres yang berkeadilan, ekonomi tangguh, responsif, edukatif, sehat dan sejahtera,” tandasnya.
Wakil Menteri Perindustrian RI Faisol Riza menyamapaikan, pendirian Pabrik PT Xinhai Knitting Indonesia ini menjawab tantangan yang sedang dihadapi oleh bangsa terkait dengan ketidakpastian perdagangan global. Mudah-mudahan bisa semakin meningkatkan daya saing industri di PT tekstil maupun produk tekstil di pasar global.
“Pabrik ini juga menjadi kebanggaan karena berdirinya pabrik ini sudah mengikuti standar versi hijau yang untuk diterapkan, dan menjadi syarat bahwa produksi dari mereka ini sesuai dengan kebutuhan pasar yang sudah ditetapkan seperti di Eropa maupun Amerika,” jelasnya.
Terkait penyerapan tenaga kerja, kata Faisol, sekitar 6.000 orang dan baru pembangunan pabrik pertama, PT Xinhai Knitting berjanji bahwa di periode berikutnya nanti akan lebih banyak lagi investasi dan tenaga kerja.
“Saya kira kalo bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lokal seperti di Brebes dan menghidupkan sirkular ekonomi lokal pasti menjadi penting prioritas tenaga kerja lokal, semoga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitarnya,” tutupnya.
Sementara itu, Direktur PT Xinhai Knitting Indonesia Hwang Hiu Yu menyampaikan, produksi PT Xinhai kapasitas tahunan sebanyak 25 juta potong pakaian rajut. Sebagai grup perusahaan investasi tekstil dan garmen berskala global telah memiliki basis produksi di Guangdong Tiongkok dan Yangoon Myanmar serta telah lama menyediakan layanan berkualitas tinggi bagi merek-merek internasional seperti H&M (perusahaan fashion).
“Kami memilih Brebes sebagai titik awal yang baru, Brebes bukan hanya pusat martin printing di kawasan ASEAN, tetapi juga memiliki sumber daya tenaga kerja yang melimpah serta masyarakat yang sangat hangat dan ramah, hal-hal inilah yang membuat kami sangat percaya diri untuk berinvestasi di Indonesia,” tuturnya.
Hwang memahami bahwa investasi dalam pembangunan pabrik bukan hanya menyangkut perkembangan bisnis, tetapi juga membawa tanggung jawab besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial masyarakat setempat. Pihaknya akan menjadikan inovasi teknologi sebagai pendorong utama dan berkomitmen untuk membangun basis produksi pakaian rajut kelas dunia di Indonesia.
“Kami akan menempatkan pengembangan sumber daya manusia sebagai inti utama dengan tujuan menciptakan lebih banyak lapangan kerja berkualitas tinggi bagi masyarakat lokal, pabrik baru ini diperkirakan akan membuka 6.000 ribu lapangan kerja serta mendorong pertumbuhan rantai pasok hulu dan hilir yang secara tidak langsung akan menciptakan puluhan ribu peluang kerja tambahan,” bebernya.
Hwang mengatakan, ke depan akan membangun sistem pelatihan yang komprehensif termasuk memberikan pelatihan keterampilan profesional bagi para karyawan dan melaksanakan program pengembangan talenta kepemimpinan dan manajerial.
Lanjut Hwang, PT Xinhai mengusung prinsip pembangunan hijau dengan membangun pabrik ramah lingkungan. Membangun sistem pembangkit listrik tenaga surya, mengadakan sistem penampungan air hujan dan pemanfaatan kembali air bekas untuk mewujudkan siklus pemanfaatan sumber daya air menggunakan kabel biomassa sebagai sumber energi guna mengurangi emisi karbon.
Baca juga : Terancam Bangkrut, Ribuan Karyawan Pabrik Tekstil Karanganyar Dirumahkan
“Kami juga berkomitmen bahwa seluruh limbah cair dan limbah gas pabrik akan mematuhi standar nasional Indonesia sebagai wujud nyata menjaga kelestarian alam dan kualitas lingkungan pulau Jawa,” tandasnya.(03)