
KARANGANYAR, Jatengnews.id – Hingga saat ini, baru sembilan wilayah di Jawa Tengah yang melaksanakan sekolah rakyat.
Hal tersebut dikatakan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi usai melakukan inspeksi mendadak (Sidak) peningkatan infrastruktur jalan di Karanganyar, Senin (14/7/2025).
Menurut Gubernur sekolah rakyat ini memfasilitasi ratusan siswa dari keluarga miskin.
Baca juga: Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Dukung Program Sekolah Rakyat
Gubernur menjelaskan, sembilan sekolah rakyat tersebut terbagi dalam enam Sekolah Menengah Atas (SMA) dan tiga Sekolah Manengah Pertama (SMP).
Sekolah rakyat ini, lanjutnya, mengadopsi sistem boarding school atau sekolah berasrama. Siswa yang masuk sekolah rakyat akan tinggal di asrama sampai lulus.
“Sekolah rakyat ini menjadi program Presiden Prabowo Subianto yang khusus untuk warga miskin. Ini salah satu upaya pengentasan kemiskinan dari sisi pendidikan,”katanya.
Mengenai wilayah lain yang belum melaksanakan sekolah rakyat, Gubernur menjelaskan, Bupati/ Wali Kota, Dinas Sosial bersama DPU PR mempersiapkan infrastruktur sekolah rakyat. Termasuk mempersiapkan rombongan belajar sekolah rakyat.
“Saya akan cek Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan. Kalau ada yang kurang akan kita dorong untuk segera melaksanakan pendidikan sekolah rakyat,”jelasnya.
Baca juga: Buka MPLS Sekolah Rakyat, Gubernur Jateng Sebut Bukti Hadirnya Negara untuk Masyarakat
Disisi lain, Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu wilayah yang belum melaksanakan sekolah rakyat.
Salah satu kendala adalah ketersediaan lahan. Dari luas lahan 5000 meter persegi yang dipersyaratkan, Karanganyar hanya memiliki lahan seluas 4.500 meter persegi yang berada di Desa Jaten, Kecamatan Jaten. (02).