29.2 C
Semarang
, 16 Juli 2025
spot_img

PKK Jateng Latih 50 Kader Paralegal, Siap Kawal Perempuan dan Anak dari Kekerasan

pelatihan ini merupakan bagian dari program Kecamatan Berdaya, yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen.

SEMARANG, Jatengnews.id – Untuk memperkuat perlindungan terhadap perempuan dan anak, Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah kembali melatih 50 kader paralegal yang akan menjadi ujung tombak Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak (RPPA) di tingkat kecamatan.

Pelatihan ini digelar selama tiga hari, 16–18 Juli 2025, di Gedung TP PKK Jateng, Kota Semarang.

Ketua TP PKK Jateng, Nawal Arafah Yasin, mengatakan pelatihan ini merupakan bagian dari program Kecamatan Berdaya, yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen.

Baca juga: Ketua TP PKK Jateng Nawal Arafah Yasin Melantik Ketua PKK Kabupaten/Kota

“Target kami, pada 2030 sudah ada 600 kader paralegal yang tersebar di seluruh kecamatan. Mereka ini akan jadi penggerak utama di RPPA, mendampingi korban dan memutus rantai kekerasan,” tegas Nawal, usai membuka kegiatan, Rabu (16/7/2025).

Dalam pelatihan angkatan kedua ini, para peserta mendapatkan materi seputar keparalegalan, jenis-jenis kekerasan terhadap perempuan dan anak, prosedur pelaporan, serta teknik pendampingan korban.

Tak hanya itu, para kader juga dibekali pemahaman tentang perspektif gender, hak asasi manusia (HAM), dan psikologi korban.

“Kami ingin para kader ini memahami kondisi korban, bukan hanya secara hukum, tapi juga secara emosional. Maka komunikasi menjadi kunci,” jelas Nawal.

Ia juga menyampaikan, ke depan TP PKK Jateng akan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, seperti tenaga medis, pendamping hukum, psikiater, hingga universitas, guna memperkuat layanan RPPA di tiap kecamatan.

“Akan ada MoU dengan fasilitas kesehatan, LBH, dan kampus, supaya akses korban terhadap pendampingan medis, hukum, dan psikologis bisa cepat dan tepat,” imbuhnya.

Selain perlindungan, program ini juga menyasar pemberdayaan ekonomi bagi korban kekerasan, agar mereka lebih mandiri dan tidak kembali ke lingkaran kekerasan.

“Kami tidak ingin korban hanya dilindungi, tapi juga diberdayakan. Ada program pelatihan keterampilan dan bantuan ekonomi yang akan kami dorong,” ujar istri Wakil Gubernur Jateng itu.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Semarang, Lies Iswar Aminuddin, mengapresiasi langkah TP PKK Jateng yang telah memberi pelatihan bagi 50 kader dari 16 kecamatan di Kota Semarang.

Baca juga: Sebanyak 80 Kader PKK Jateng Ikuti Pelatihan Paralegal

“Ini langkah yang sangat positif. Para kader nantinya bisa jadi jembatan antara korban dan lembaga pendamping. Harapan kami, korban tidak lagi takut untuk bicara dan mencari bantuan,” ucap Lies.

Dengan pelatihan ini, TP PKK berharap kader paralegal dapat menjadi garda terdepan dalam mendampingi, melindungi, dan memberdayakan perempuan dan anak korban kekerasan di wilayahnya masing-masing.(02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN