27.1 C
Semarang
, 17 Juli 2025
spot_img

Pemprov Jateng dan UIN Walisongo Siap Bangun RPH Halal

Langkah ini diambil menyikapi keterbatasan fasilitas RPH halal di sejumlah wilayah

SEMARANG, Jatengnews.id  — Pemprov Jateng menggandeng Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang dalam rencana pendirian Rumah Pemotongan Hewan (RPH) bersertifikat halal.

Langkah ini diambil menyikapi keterbatasan fasilitas RPH halal di sejumlah wilayah, terutama di kawasan Pati Raya dan Banyumas Raya.

Baca juga: LAZiS Jateng Gelar Parade Kurban Serentak di 17 Titik Hingga Palestina

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyampaikan dukungan penuh atas inisiatif kampus dalam membangun industri halal yang lebih kuat di daerah.

“Kami dari pemerintah bersifat mendampingi. Kesiapan teknis dan pelaksanaan RPH menjadi ranah pengusul, tapi untuk perizinan dan sertifikasi halal, kami siap memfasilitasi,” ujar Taj Yasin saat menerima audiensi civitas akademika UIN Walisongo di ruang kerjanya, Kamis (17/7/2025).

Menurutnya, keberadaan RPH halal sangat dibutuhkan, terutama untuk menjamin aspek keagamaan dan kesehatan masyarakat dalam konsumsi daging.

“Wilayah seperti Pati dan Banyumas hingga kini belum memiliki RPH halal yang memadai. Padahal, kebutuhan masyarakat terhadap produk halal terus meningkat,” tambahnya.

Di sisi lain, UIN Walisongo melalui Walisongo Halal Center siap mendukung dari sisi sumber daya manusia.

Wakil Rektor III UIN Walisongo, Hasan Asy’ari Ulama’i, mengatakan pihaknya telah menyiapkan ratusan tenaga juru sembelih halal (Juleha) yang sudah bersertifikat.

“Kalau nanti RPH halal berdiri, kami siap bantu SDM-nya. Sudah ada lebih dari 500 Juleha yang kami latih dan bersertifikat. Ini bagian dari ikhtiar membangun kesadaran konsumsi halal di masyarakat,” tegas Hasan.

Selain soal RPH, pertemuan juga membahas sejumlah kerja sama lainnya, termasuk pengembangan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik dan program beasiswa bagi santri yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Wagub Jateng berharap KKN tidak hanya menjadi syarat akademik, melainkan menjadi sarana menjaring aspirasi masyarakat.

Baca juga: Jelang Idul Adha, Taj Yasin Dorong ‘’Kang Jalal’’ untuk Sembelih Halal

“KKN jangan hanya untuk nilai. Kami dorong agar mahasiswa bisa menyampaikan resume temuan dan masukan dari lapangan, terutama yang bertugas di daerah-daerah Jawa Tengah,” kata Taj Yasin.

Terkait beasiswa, Pemprov juga tengah mendorong akses pendidikan tinggi bagi lulusan pesantren.

“Kami fokus pada beasiswa jenjang S1, baik dari kalangan pesantren maupun masyarakat umum. Meski alokasinya belum besar, kontribusi kampus seperti UIN Walisongo sangat berarti bagi Jateng,” pungkasnya.(02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN