30.5 C
Semarang
, 19 Juli 2025
spot_img

Rumpon Bambu dan Kerang Hijau, Peluang Emas Ekonomi Pesisir

Upaya ini dinilai potensial secara ekonomi dan ekologis, serta menjadi bentuk adaptasi atas dampak perubahan iklim dan reklamasi.

SEMARANG, Jatengnews.id  — Warga pesisir di Tambakrejo, Mangkang, dan Timbulsloko mulai mengembangkan budidaya kerang hijau menggunakan rumpon bambu.

Upaya ini dinilai potensial secara ekonomi dan ekologis, serta menjadi bentuk adaptasi atas dampak perubahan iklim dan reklamasi.

Baca juga: KKP Tangkap 133 Kapal Pencuri Ikan di Laut Indonesia

Kegiatan pelatihan dan uji coba struktur rumpon bambu yang digelar Sabtu (19/7/2025) di Masjid Tambakrejo, merupakan bagian dari proyek Pluralizing Coastal Futures yang dipimpin Dr. Hotmauli Sidabalok dari Research Center for Urban Studies (RCUS).

“Kami dulu hidup dari laut. Sekarang semua berubah. Budidaya kerang ini harapan kami untuk bisa bertahan,” ujar Muh Syafi, warga Tambakrejo.

Rumpon bambu dinilai ramah lingkungan dan dapat meningkatkan hasil budidaya kerang. Berdasarkan simulasi keuangan warga, potensi keuntungan bisa mencapai Rp40 juta per siklus panen (6–9 bulan).

 Jika dikelola kolektif, pendapatan per keluarga bisa mencapai Rp4 juta per bulan.

“Bambu bukan cuma ramah lingkungan. Ini simbol kemandirian. Kalau dikelola serius, rumpon bisa jadi sumber usaha, bahkan wisata komunitas,” kata Jajang Agus Sonjaya, perwakilan RCUS.

Dosen Unisula, Mila Karmila, mendorong warga menyusun proposal bisnis berbasis data yang telah dikumpulkan.

Baca juga: Peringati HUT ke 79 RI, Nelayan Tambakrejo Upacara di Atas Laut

“Ini peluang nyata. Kita dorong warga menyusun proposal yang menjelaskan potensi untung dan manfaat sosialnya,” tegas Mila.

Inisiatif ini diharapkan menjadi awal pembangunan kawasan budidaya rumpon bambu terpadu, yang memperhatikan keberlanjutan ekonomi dan lingkungan masyarakat pesisir.(02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN