SEMARANG, Jatengnews.id – Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, mendorong kader Posyandu untuk meningkatkan kualitas layanan berbasis enam Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Nawal menilai sudah saatnya Posyandu tidak hanya fokus pada kesehatan, tetapi juga menyentuh sektor pendidikan, sosial, hingga perumahan rakyat.
“Layanan Posyandu sekarang mencakup enam bidang. Tapi sayangnya, belum semua Posyandu di Jateng menerapkannya,” kata Nawal dalam acara Temu Kader Posyandu Bidang Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2025, di Aula Wijaya Kusuma Dinas Kesehatan Jateng, Selasa (22/7/2025).
Baca juga: Ketua TP PKK Jateng Nawal Arafah Yasin Melantik Ketua PKK Kabupaten/Kota
Adapun enam SPM yang dimaksud mencakup bidang pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, ketenteraman dan ketertiban umum (trantibum), serta sosial.
Nawal mencontohkan Posyandu Tulip RW 08, Kelurahan Cangkiran, Kecamatan Mijen, Kota Semarang sebagai model ideal. Di sana, Posyandu tidak hanya menyediakan layanan kesehatan, tetapi juga PAUD, pojok baca, galeri UMKM, hingga ruang interaksi sosial.
“Posyandu Tulip ini sangat komprehensif. Saya lihat sendiri ada inovasi-inovasi luar biasa di sana. Makanya saya jadikan itu pilot project untuk Posyandu lainnya,” ujar istri Wakil Gubernur Jawa Tengah itu.
Nawal juga mengingatkan pentingnya membedakan masalah individu dan masalah komunal dalam pelayanan. Fokus Posyandu, menurutnya, harus pada isu-isu komunal yang berdampak luas.
“PR kita adalah bagaimana bisa mengidentifikasi persoalan masyarakat. Jangan sampai kita terjebak hanya menyelesaikan kasus per kasus,” tambahnya.
Nawal tak lupa menyoroti pentingnya sektor kesehatan sebagai fokus utama, meskipun lima bidang lainnya tetap penting. Ia juga menekankan perlunya kolaborasi dalam menangani persoalan stunting, yang disebutnya masih menjadi tantangan besar di masyarakat.
“Stunting itu tak bisa ditangani satu pihak. Lansia juga harus dilibatkan, karena kadang yang mengasuh anak adalah neneknya. Jadi mereka juga harus diedukasi tentang pola asuh yang baik,” jelasnya.
Nawal juga mengajak para kader untuk menyukseskan program Speling (Dokter Spesialis Keliling), program unggulan Gubernur Ahmad Luthfi dan Wagub Taj Yasin, yang bertujuan mendekatkan layanan spesialis ke masyarakat desa.
“Speling sangat penting untuk menjangkau masyarakat yang jauh dari fasilitas kesehatan. Bahkan bisa jadi daya tarik agar warga datang ke Posyandu,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yunita Dyah Suminar, mengapresiasi dedikasi para kader yang selama ini menjadi ujung tombak layanan dasar di tingkat desa.
“Kader Posyandu semangatnya luar biasa. Mereka yang tahu lebih dulu jika ada anak gizi buruk, atau masalah lain di lingkungan,” kata Yunita.
Baca juga: Nawal Arafah Minta Kader PKK Sosialisasi Cegah Stunting Sejak Dini
Ketua Posyandu Tulip, Ida Faikotul Himah, menyebut Posyandunya telah menjalankan keenam bidang SPM dengan pendekatan promotif dan preventif.
“Kami tidak hanya fokus di kesehatan. Ada pendidikan, trantibum linmas, sosial, dan lainnya. Semua layanan ini kita kolaborasikan dengan masyarakat,” ujar Ida.
Sedangkan Sofia Turrifqi, kader Posyandu Mawar Tiga, Desa Bekutuk, Blora, yang juga Juara I Kader Posyandu Berprestasi Jateng 2025, menilai acara Temu Kader sangat penting untuk meningkatkan kompetensi kader.
“Kita jadi update ilmu dan keterampilan. Harapannya acara seperti ini bisa rutin setiap tahun,” ungkapnya.(02)