29.1 C
Semarang
, 25 Juli 2025
spot_img

62 Tahun Wafat Mgr. Soegijapranata, Unika Soegijapranata Hidupkan Kembali Semangat Perjuangan dan Inklusivitas

Mgr. Soegijapranata memainkan peran penting dalam masa Revolusi Fisik Indonesia.

SEMARANG, Jatengnews.id – Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ, Uskup pribumi pertama sekaligus Pahlawan Nasional, dikenang sebagai sosok yang berperan besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui jalur diplomasi

Rektor SCU, Dr. Ferdinandus Hindiarto, menegaskan bahwa, saat menjabat sebagai Vikaris Apostolik Semarang pada 1940 dan kemudian menjadi Uskup Agung Semarang pada 1949, Mgr. Soegijapranata memainkan peran penting dalam masa Revolusi Fisik Indonesia. Ia menjembatani komunikasi antara pemimpin nasional dan dunia internasional serta aktif meredam konflik demi menjaga stabilitas.

Baca juga : 5 Profil Wisudawan Terbaik SCU, Ada Mahasiswa Lulus Tanpa Skrispi

“Salah satu langkah strategisnya adalah mengirim surat resmi kepada Vatikan agar mengakui kemerdekaan Indonesia. Upaya ini memperkuat posisi Indonesia di mata dunia. Ia juga mendorong para misionaris dan umat Katolik asing untuk mendukung perjuangan Indonesia serta mempromosikan dialog antaragama demi membela hak-hak rakyat,” katanya.

Uskup kelahiran Surakarta, 25 November 1896, yang sempat menempuh pendidikan di Belanda ini dikenal sebagai pribadi cerdas, berwawasan luas, dan rendah hati. Semboyannya yang terkenal, “100% Katolik, 100% Indonesia,” mencerminkan semangat nasionalisme dan inklusivitas dalam kehidupan berbangsa dan beragama. Ia bahkan menjadikan gereja sebagai tempat perlindungan bagi pengungsi dan korban perang selama agresi militer Belanda.

Tepat 62 tahun sejak wafatnya pada 22 Juli 1963 di Belanda, Soegijapranata Catholic University (SCU) atau Unika Soegijapranata Semarang kembali mengenang warisan perjuangannya.

Adapun, sivitas akademika SCU bersama Pemuda Katolik, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), dan Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) mengikuti Perayaan Ekaristi di Taman Makam Pahlawan (TMP) Giri Tunggal, Semarang, Selasa (22/7/2025).

Perayaan misa dipimpin oleh Rm. Marcellinus Tanto, Pr; Rm. Sbastianus Prasetya Aditama N, Pr; Rm. Paulus Erwin Sasmita, Pr; dan Rm. Bernadus Himawan, Pr.

Rektor menjelaskan misa tahunan ini menjadi bentuk penghormatan dan penghayatan nilai-nilai perjuangan Mgr. Soegijapranata.

“Kami terus menggali dan menghidupi nilai-nilai beliau. Tiga tahun terakhir, kami menekankan bagaimana setiap perjumpaan yang beliau lakukan mampu mengubah dan menggerakkan,” ujarnya.

Semangat itu juga menjadi dasar tema Dies Natalis ke-43 SCU yang jatuh pada 5 Agustus 2025, yakni Spiritualitas Perjumpaan: Pendidikan Personal dan Inklusif yang Mengubah dan Menggerakkan.

Baca juga : 316 Lulusan SCU Resmi Diwisuda, 20 Sudah Bekerja Sebelum Kelulusan

“Perjumpaan yang mengubah itulah yang ingin kami hadirkan dalam proses pendidikan. Kampus, khususnya perguruan tinggi Katolik, harus menjadi ruang di mana perjumpaan itu lahir dan membentuk pribadi yang matang, bukan sekadar tempat belajar,” imbuhnya. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN