29 C
Semarang
, 25 Juli 2025
spot_img

Pameran PADI 2025 Berakhir, Transaksi Capai Rp6,3 Miliar

Pada pameran tersebut berhasil mengemas transaksi senilai Rp6.377.555.000, dan dikunjungi 133.444 orang.

TEMANGGUNG, Jatengnews.id  – Pekan Agro Inovasi dan Digitalisasi (PADI) Pertanian 2025 yang digelar di Agro Center Soropadan Kab Temanggung  telah berakhir Selasa (22/7/2025).

Pada pameran tersebut berhasil mengemas transaksi senilai Rp6.377.555.000, dan dikunjungi 133.444 orang.

Baca juga: Pameran Teknologi Pertanian “PADI 2025’’ Digelar di Soropadan

Hal itu dikatakan Ketua Panitia PADI 2025, Shofyan Adi Cahyono, Rabu (23/7/2025).

Menurutnya, ajang yang digelar 18-22 Juli 2025 itu diikuti oleh 186 stan dari stakeholder, UMKM, institusi pemerintah, dan 25 inovator daerah.

Di samping itu, PADI 2025 menampilkan beragam agenda, seperti kompetisi inovasi, demonstrasi mekanisasi pertanian, business matching, parade budaya, festival kuliner, hingga Agro Bersholawat. Adapun, tema acara ini adalah “Menumbuhkan Inovasi dan Teknologi Pertanian Menuju Jateng sebagai Penumpu Pangan Nasional”,

“PADI 2025 hadir sebagai ajang silaturahmi, edukasi, dan pertukaran pengetahuan antarpelaku pertanian, serta sebagai wujud nyata transformasi pertanian berbasis teknologi, dan partisipasi generasi muda,” ucap Shofyan, dalam keterangan tertulis, Rabu (23/7/2025).

Shofyan menjabarkan, selama kegiatan, jumlah pengunjung mencapai 133.444 orang. Adapun, transaksi selama acara mencapai Rp6.377.555.000. Menurutnya, hal ini berdampak positif bagi peningkatan perekonomian warga sekitar, juga meningkatkan kesejahteraan para pelaku usaha tani.

Baca juga: 17 Museum Kolaborasi Pameran Budaya Jawa

Dia berharap, kegiatan itu menjadi batu loncatan, agar sinergi kerja sama antara petani, khususnya milenial, semakin erat dengan pemerintah, perbankan, dan perusahaan yang bergerak di bidang pertanian.

Diketahui, PADI 2025 dibuka secara resmi oleh Wagub Jateng Taj Yasin, Jumat (18/7/2025) pekan lalu. Wagub berharap, acara itu mampu mendongkrak semangat baru petani, khususnya mereka yang muda atau milenial.

Di samping itu, Taj Yasin berharap agar para petani mampu menyelaraskan diri, dengan pelbagai perubahan dalam teknologi pertanian modern. Hal itu, untuk memaksimalkan produktivitas pertanian, di tengah tantangan menyempitnya lahan.(02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN