DEMAK, Jatengnews.id – Setelah bertahun-tahun dihantui rob dan banjir, warga Sayung, Kabupaten Demak, akhirnya bisa bernapas lega.
Berkat langkah cepat Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui program pompanisasi, genangan yang selama ini merendam permukiman dan jalur Pantura kini benar-benar surut.
“Banjir sudah enam bulan lebih, baru minggu ini betul-betul kering. Alhamdulillah, sekarang bisa tidur nyenyak,” ujar Nasekha, warga Dusun Lengkong, Sayung, Kamis (24/7/2025).
Baca juga: Pemprov Jateng Perbanyak Pompa Atasi Rob Sayung Demak
Selama banjir, warga terpaksa tidur di atas papan tinggi, sebagian mengungsi, dan banyak yang menderita penyakit kulit akibat air kotor.
“Kaki ini kena penyakit karena terus-terusan terendam. Sekarang sudah lega, sudah kering,” tambahnya.
Selain permukiman, rob juga selama ini membuat jalur Pantura lumpuh. Namun sejak tiga minggu terakhir, jalan nasional itu kembali normal. Sopir truk dan pengguna jalan pun menyambut gembira.
“Sekarang tidak ada rob lagi. Jalan lancar, nggak takut kendaraan rusak karena air asin,” kata Ali Warsisdi, sopir truk yang rutin melintas di Sayung.
Hal senada disampaikan Habib, warga Kudus, yang mengaku lebih nyaman saat perjalanan ke Semarang karena tidak lagi terjebak macet.
“Biasanya perjalanan bisa molor karena banjir. Sekarang lancar terus. Pompa ini manjur sekali,” ujarnya sambil menggendong balita.
Di balik keberhasilan ini, ada perjuangan operator pompa yang tak banyak diketahui orang. Mereka harus berjaga 24 jam, tidur di tenda seadanya, dan jarang pulang demi memastikan air terus dipompa keluar.
“Tidur ya di tenda, banyak nyamuk. Tapi saya ikhlas karena warga jadi bisa hidup nyaman,” ungkap Sofi’i, operator pompa di Dusun Lengkong.
“Kalau malam tidur berkurang. Subuh sudah bangun, nyalakan pompa dan cek pintu air,” kata Andrian, rekan sesama operator.
Baca juga: Pompa Air Pemprov Jateng Surutkan Banjir Rob Sayung Demak
Kepala Dinas Pusdataru Jateng, Henggar Budi Anggoro, menjelaskan bahwa pihaknya mengerahkan 12 unit pompa sejak 25 Mei 2025. Pompa-pompa ini bekerja maksimal untuk menyedot air dari kawasan banjir menuju Sungai Babon dan Sungai Dombo.
“Pompa ini kami siagakan 24 jam. Alhamdulillah, hasilnya bisa dirasakan langsung. Air surut, rob hilang,” tegasnya.
Meski genangan sudah hilang, pompa-pompa masih akan tetap disiagakan untuk mengantisipasi naiknya rob di kemudian hari. “Kalau rob kembali datang, kami siap tambah pompa lagi,” pungkas Henggar.(02)