Kendal, JatengNews.id- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Posko 5 UIN Walisongo Semarang bersama Pemerintah Desa Candi mencetuskan program taman sayur sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan skala rumah tangga.
Kegiatan KKN UIN Walisongo ini bertempat di lahan kosong Balai Desa Candi, program ini diresmikan dan mulai ditanami sejak Kamis-Sabtu (17-19/7/ 2025).
Program ini tak hanya menjadi media penghijauan, tetapi juga dirancang sebagai contoh konkret bagi warga dalam mengelola pekarangan rumah menjadi sumber pangan yang sehat dan berkelanjutan.
Sekretaris Desa Candi, Pratminto, menyambut baik inisiatif ini. Ia menyebutkan bahwa meskipun mayoritas warga adalah petani sayur, sebagian besar aktivitas bertani dilakukan di ladang atau sawah.
Baca juga: Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarakkan Pesta Rakyat HUT Bhayangkara Bersama Polsek Bergas
Taman sayur ini diharapkan dapat menginspirasi warga untuk menanam di pekarangan rumah mereka.
“Petani sayur memang banyak di sini, tapi kebanyakan menanam di ladang. Dengan adanya taman ini, warga yang tidak punya lahan pun bisa belajar dan meniru menanam di rumah,” ungkap Pratminto.
Menurutnya, program ini tak hanya memperkuat ketersediaan pangan lokal, tetapi juga mengurangi pengeluaran rumah tangga dan meningkatkan kualitas gizi keluarga.
“Kalau bisa panen sendiri, warga tak perlu belanja sayur setiap hari. Sayurnya juga segar, langsung dari kebun sendiri,” tambahnya.
Koordinator Divisi Kesehatan dan Lingkungan KKN UIN Walisongo, Zubriadi, menjelaskan bahwa program taman sayur memiliki tiga tujuan utama: meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pertanian rumah tangga, menyediakan praktik langsung cara menanam, serta memperkuat ketersediaan pangan sehat dan lokal.
Jenis tanaman yang dibudidayakan meliputi terong, cabai keriting, cabai rawit, tomat, seledri, kangkung, daun bawang, hingga buah bit. Metode yang digunakan mengandalkan pendekatan tradisional dan organik, dengan memanfaatkan barang-barang bekas dan pupuk alami tanpa bahan kimia.
“Kami memanfaatkan media seadanya. Bahkan, barang-barang yang tidak bisa didaur ulang kami sulap jadi pot tanaman. Kami juga menggunakan pupuk alami agar tetap ramah lingkungan,” jelas Zubriadi.
Selama tiga hari pelaksanaan, mahasiswa KKN bersama warga dan perangkat desa bergotong royong menanam aneka sayur di balai desa. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan perawatan rutin seperti penyiraman dan pemupukan.
“Kami menyiram setiap hari agar tanaman subur. Harapannya, hasil panen bisa dinikmati bersama dan menjadi pemicu warga untuk menanam sendiri di rumah,” tambahnya.
Dengan kehadiran taman sayur ini, Desa Candi berharap dapat membentuk budaya pertanian skala rumah tangga yang kuat, sekaligus menjadi langkah nyata dalam membangun ketahanan pangan desa secara berkelanjutan.
Baca juga: KKN UIN Walisongo Dukung Pelestarian Budaya Reog di Dusun Logung Sumowono
Demikian informasi mengenai mahasiswa KKN Posko 5 UIN Walisongo Semarang bersama Pemerintah Desa Candi mencetuskan program taman sayur sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan skala rumah tangga