Beranda Daerah Wali Kota Semarang Tinjau Lokasi Kebakaran, Janjikan Bantuan Rp40 Juta

Wali Kota Semarang Tinjau Lokasi Kebakaran, Janjikan Bantuan Rp40 Juta

Wali Kota menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan dan menyatakan komitmennya untuk memberikan bantuan konkret.

Agustina Wilujeng meninjau rumah korban kebakaran
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng ketika meninjau kebakaran di Semarang Timur (Foto:ist)

SEMARANG,  Jatengnews.id – Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, meninjau langsung lokasi kebakaran tragis yang terjadi di Jalan Pesanggrahan, Semarang Timur, Jumat (25/7/2025).

Kebakaran tersebut merenggut nyawa satu keluarga dan menghanguskan satu unit rumah secara total.

Baca juga: Tragis! Kebakaran di Semarang Timur Tewaskan Satu Keluarga

Wali Kota menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan dan menyatakan komitmennya untuk memberikan bantuan konkret.

“Pertama-tama saya menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan. Ini musibah yang sangat memilukan bagi kita semua,” ujar Agustina kepada awak media.

Agustina mengungkapkan bahwa sejumlah dinas terkait langsung dikerahkan sesaat setelah kejadian untuk mendata kebutuhan korban, termasuk Dinas Sosial, Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim), BPBD, dan pihak kelurahan.

“Kita ingin segera meringankan beban keluarga terdampak dan memastikan kehidupan mereka bisa kembali berjalan. Bantuan darurat sudah mulai diberikan,” tambahnya.

Sebagai bentuk dukungan, Pemerintah Kota Semarang menyiapkan bantuan pembangunan rumah senilai Rp40 juta, dua kali lipat dari nominal program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) reguler yang biasanya hanya Rp20 juta.

“Melihat rumah yang hangus total dan kebutuhan mendesak, kami naikkan bantuannya menjadi Rp40 juta. Kalau masih kurang, saya akan bantu carikan tambahan dari CSR dan pihak swasta,” tegas Wali Kota.

Baca juga: SMP Kartioso Kenang Sosok Siswanya, Korban Kebakaran Semarang Timur

Selain bantuan fisik, Agustina juga menekankan pentingnya pemulihan psikologis, terutama bagi anak-anak korban.

“Kami akan libatkan tenaga pendamping psikososial agar keluarga, terutama anak-anak, bisa segera pulih secara mental,” ungkapnya.

Terkait penyebab kebakaran, Agustina mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap instalasi listrik di rumah. Berdasarkan hasil penyelidikan awal, kebakaran diduga dipicu korsleting listrik akibat penggunaan kabel dan sambungan yang tidak sesuai standar.

“Kadang kita anggap kabel atau stop kontak itu sepele, padahal kapasitasnya harus sesuai. Kalau beli alat listrik, tanyakan ke tokonya, jangan asal pasang,” pungkasnya. (02)

Exit mobile version