Beranda Daerah Mahasiswa KKN UIN Walisongo Ikut Lestarikan Tradisi Merti Dusun di Galeh

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Ikut Lestarikan Tradisi Merti Dusun di Galeh

Warga membawa berbagai jenis makanan hasil bumi dari rumah masing-masing, yang kemudian dikumpulkan dan disantap bersama setelah doa bersama

Mahasiswa KKN UIN WalisongoPosko 85 dalam acara Merti Dusun Galeh, Desa Wonokerto, Kabupaten Semarang, pada Jumat (18/7/2025) (foto: Dok KKN).

Semarang, JatengNews.id– Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Posko 85 UIN Walisongo Semarang turut berpartisipasi dalam kegiatan budaya Merti Dusun atau Bersih Dusun yang digelar di Dusun Galeh, Desa Wonokerto, Kabupaten Semarang, pada Jumat (18/7/2025).

Tradisi yang diikuti KKN UIN Walisongo ini menjadi bagian dari bentuk pelestarian budaya lokal serta wujud syukur atas hasil panen warga.

Partisipasi mahasiswa KKN UIN Walisongo diawali dengan kegiatan gotong royong bersama warga membersihkan area makam pada Kamis (17/7), sehari sebelum acara puncak Merti Dusun dilaksanakan.

Kegiatan tersebut disambut antusias oleh mahasiswa sebagai bagian dari pengabdian dan dukungan terhadap kearifan lokal.

Baca juga: KKN UIN Walisongo Dukung Pelestarian Budaya Reog di Dusun Logung Sumowono

“Bersih-bersih makam dilakukan untuk menghormati para leluhur yang telah tiada. Setelah itu, warga melanjutkan dengan doa tahlil, terutama untuk mendoakan Mbah Goro, pendiri Dusun Galeh,” ungkap Pak Sutresno, warga setempat.

Selametan sebagai Puncak Tradisi Merti Dusun

Puncak acara Merti Dusun berlangsung di rumah Kepala Dusun dengan menggelar selametan.

Warga membawa berbagai jenis makanan hasil bumi dari rumah masing-masing, yang kemudian dikumpulkan dan disantap bersama setelah doa bersama. Kegiatan ini menjadi simbol rasa syukur dan kebersamaan.

Pak Fauzan, Bendahara RT 2 Dusun Galeh, menyampaikan bahwa tradisi ini sudah berlangsung turun temurun di Jawa.

“Merti Dusun adalah bentuk syukuran atas hasil panen. Biasanya digelar satu tahun sekali saat musim panen, pada hari Jumat Legi dalam kalender Jawa,” jelasnya.

Tradisi Syukur dan Pelestarian Budaya

Menurut Kepala Dusun Galeh, Pak Iqro, Merti Dusun bukan sekadar tradisi budaya, melainkan juga bentuk ibadah sosial.

“Melalui Merti Dusun, masyarakat bersama-sama bersyukur atas rezeki hasil panen dan mempererat solidaritas antarwarga,” katanya.

Tradisi ini dilaksanakan pada hari Jumat ba’da salat Jumat, karena dianggap sebagai waktu yang mulia dan longgar dari aktivitas warga. Makanan yang dibawa pun umumnya berupa hasil bumi seperti buah-buahan, sayur-mayur, daging ternak, hingga aneka jajanan tradisional.

Meskipun tidak wajib, masyarakat dianjurkan berpartisipasi sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah atas berkah panen yang melimpah.

Baca juga: KKN UIN Walisongo Dukung Pelestarian Budaya Reog di Dusun Logung Sumowono

Demikian informasi mengenai mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Posko 85 UIN Walisongo Semarang turut berpartisipasi dalam kegiatan budaya Merti Dusun atau Bersih Dusun yang digelar di Dusun Galeh

Exit mobile version