29.1 C
Semarang
, 29 Juli 2025
spot_img

Sinergi Mahasiswa KKN UIN Walisongo dan Perpusnas RI: Distribusi 1000 Buku di Desa Kelurahan Dorong Budaya Literasi

Langkah-langkah teknis mencakup pencatatan inventaris, pengelompokan buku berdasarkan usia dan tema, serta penataan di rak-rak baca.

Semarang, JatengNews.id– Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo Semarang Posko 29 bersinergi dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) dalam program distribusi 1000 buku ke Desa Kelurahan, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, pada Jumat (25/7/2025).

Program KKN UIN Walisongo ini bertujuan untuk meningkatkan budaya literasi masyarakat pedesaan sekaligus menjawab tantangan krisis literasi yang masih menjadi pekerjaan rumah nasional.

Kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan nasional peningkatan minat baca yang digagas oleh Perpusnas RI.

Selain pengiriman buku, sinergi lintas sektor turut digerakkan agar bantuan ini benar-benar berdampak bagi masyarakat.

Baca juga: KKN UIN Walisongo Hidupkan Semangat Pengabdian Lewat Aksi Bersih Mushola di Cepokomulyo

Mahasiswa KKN UIN Walisongo dilibatkan dalam proses pendataan, pengklasifikasian, hingga perakitan dan penataan rak buku secara mandiri.

Langkah-langkah teknis mencakup pencatatan inventaris, pengelompokan buku berdasarkan usia dan tema, serta penataan di rak-rak baca.

Mahasiswa juga aktif mengajak masyarakat untuk memanfaatkan perpustakaan desa sebagai ruang baca dan sarana edukatif.

Koordinator KKN MIT Posko 29, Alim, menyampaikan apresiasi atas program ini.

“Kami sangat mengapresiasi langkah Perpusnas RI. Kami berharap program ini menjadi solusi atas krisis literasi, khususnya di Desa Kelurahan. Ke depannya, kami akan mengadakan kegiatan membaca bersama anak-anak,” ujarnya.

Pemerintah Desa Kelurahan menyambut baik inisiatif ini dan memberikan apresiasi atas kontribusi mahasiswa KKN.

Baca juga: Posyandu Desa Truko Tingkatkan Layanan Kesehatan Bersama Mahasiswa KKN UIN Walisongo

Dengan adanya dukungan dari Perpusnas dan keterlibatan aktif mahasiswa, Balai Desa diharapkan berkembang menjadi pusat informasi dan literasi yang inklusif, berkelanjutan, dan mampu menumbuhkan budaya membaca di kalangan generasi muda.

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN