30.4 C
Semarang
, 31 Juli 2025
spot_img

Kolaborasi Pemprov-Djarum Foundation, Ratusan Rumah Tak Layak Diperbaiki

program RSLH ini merupakan kelanjutan dari upaya sosial yang sudah dimulai sejak 2022.

TEMANGGUNG, Jatengnews.id  – Sebanyak 350 unit Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH) direhabilitasi bagi warga miskin di Jawa Tengah sepanjang tahun 2025, hasil kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Djarum Foundation.

Deputy Program Director Bhakti Sosial Djarum Foundation, Achmad Budiharto menjelaskan, program RSLH ini merupakan kelanjutan dari upaya sosial yang sudah dimulai sejak 2022.

Baca juga: Pemprov Jateng Beri Rumah Apung Warga Terdampak Rob di Demak

“Ini program pertama kami di Kabupaten Temanggung. Kami ingin masyarakat mendapatkan rumah yang layak. Ini baru langkah awal,” ujarnya saat peresmian penyerahan bantuan simbolis RSLH 2025 di Gedung Sasana Gita, Parakan, Temanggung, Rabu (30/7/2025).

Menurutnya, jumlah rumah yang direhabilitasi meningkat setiap tahun: dari 10 unit pada 2022, 25 unit di 2023, melonjak menjadi 200 unit di 2024, dan tahun ini 350 unit. Rinciannya, Kudus mendapat alokasi terbanyak yakni 300 unit, disusul Temanggung dan Banjarnegara masing-masing 15 unit, serta 10 unit di Demak dan Purbalingga.

“Tahun depan kami alokasikan 500 unit untuk se-Jawa Tengah. Temanggung dapat jatah 25 rumah,” tambah Budiharto.

Salah satu penerima manfaat, Dwi Winarni, mengungkapkan rasa syukurnya. Ia mengaku tak sanggup memperbaiki rumah sendiri karena penghasilannya sebagai buruh hanya Rp500 ribu per bulan.

“Senang sekali. Rumah dulu rusak, sekarang sudah ada keramik, WC, kamar. Dulu nggak ada. Bersyukur sudah dibantu,” katanya.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyambut baik program ini dan menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam menangani kemiskinan ekstrem.

Baca juga: Gubernur Kunjungi Kementerian PKP, 500 Rumah Warga Miskin Jateng akan Direnovasi

“Untuk mengatasi miskin ekstrem, kita perlu kerja bersama. CSR, ormas, masyarakat, semuanya harus bergerak. Pemprov juga sudah menganggarkan,” jelasnya.

Selain RSLH, Pemprov juga mengintegrasikan bantuan sosial, kesehatan, pendidikan, dan kebutuhan pokok agar penanganan kemiskinan lebih menyeluruh.

“Kalau program ini dijalankan terus-menerus, terencana dan berkelanjutan, kita mampu menurunkan angka kemiskinan,” tegas Luthfi.(02)

Berdasarkan data BPS Juli 2025, tingkat kemiskinan di Jawa Tengah tercatat 9,48%, turun tipis dari 9,58% pada September 2024.(02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN