26.8 C
Semarang
, 31 Juli 2025
spot_img

Wakil Gubernur Luncurkan Rabu Pon, Gerakan Menanam yang Sarat Makna Sosial dan Budaya

Program ini menggabungkan pelestarian lingkungan, ketahanan pangan, dan pemberdayaan keluarga dalam satu gerakan berkelanjutan.

BREBES, Jatengnews.id  – Pemprov Jateng resmi meluncurkan program unggulan Gerakan Ibu/Perempuan Menanam Pohon (Rabu Pon) di Desa Padakaton, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Rabu (30/7/2025).

Program ini menggabungkan pelestarian lingkungan, ketahanan pangan, dan pemberdayaan keluarga dalam satu gerakan berkelanjutan.

Peluncuran dilakukan langsung oleh Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, bersama Ketua TP PKK Jateng  Nawal Arafah Yasin serta disaksikan oleh Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma. Sejumlah perwakilan organisasi perangkat daerah, BUMD, hingga lembaga vertikal turut hadir dalam acara yang juga diikuti secara daring oleh 35 kabupaten/kota di Jateng.

Baca juga: Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen Apresiasi PW Ansor Jateng

Menurut Wagub Taj Yasin, program Rabu Pon bukan sekadar kegiatan tanam-menanam, tapi bagian dari upaya menyelamatkan masa depan keluarga dan lingkungan.

“Program Rabu Pon bukan hanya menanam pohon, ini gerakan membangun kesadaran ekologis dan memperkuat ketahanan keluarga. Ini juga nguri-uri budaya Jawa. Kenapa Rabu Pon? Karena itu hari baik dalam tradisi kita, selaras dengan tujuan baik program ini,” jelasnya.

Program ini menyasar pemanfaatan pekarangan rumah untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga, termasuk pelatihan pertanian, pemberian ayam petelur lengkap dengan kandang, serta pendampingan selama 20 hari.

Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma, mengungkapkan bahwa Desa Padakaton dipilih sebagai lokasi percontohan (pilot project) karena kuatnya komitmen warga terhadap pembangunan berbasis keluarga.

Program ini juga menyediakan layanan cek kesehatan gratis, layanan spesialis keliling (speling), bantuan sembako, serta rehabilitasi rumah tidak layak huni.

Ketua TP PKK Jateng, Nawal Arafah Yasin, menegaskan bahwa Rabu Pon adalah bagian dari solusi atas persoalan nyata di masyarakat, seperti kurang gizi, anemia, dan kemiskinan.

“Kita tadi memeriksa sekitar 68 remaja, 26 di antaranya anemia. Ibu hamil juga banyak yang KEK. Maka ini nanti akan kita intervensi lewat Posyandu. Rabu Pon hadir untuk menjawab itu semua,” ungkap Nawal.

Ia juga mendorong masyarakat agar pekarangan rumah bisa dimanfaatkan secara optimal, meski kondisi tanahnya tidak ideal.

Baca juga: Gus Yasin Minta PKK Jateng Kolaborasi dan Bantu Pemerintahan Jateng

“Pernah ada yang juara nasional Hatinya PKK dari lahan kapur yang bisa subur karena semangat dan inovasi. Jadi, jangan menyerah pada kondisi, tapi adaptif,” tambahnya.

Program ini mengusung pendekatan pentahelix yang melibatkan unsur pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media. Diharapkan, Rabu Pon bisa menjadi gerakan berkelanjutan untuk mengatasi tantangan gizi keluarga, pelestarian lingkungan, dan pengentasan kemiskinan.

“Apa-apa bisa dipetik dari pekarangan. Itu mengurangi pengeluaran dan meningkatkan kualitas hidup keluarga,” tutup Nawal.(02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN