30.3 C
Semarang
, 2 Agustus 2025
spot_img

Kolaborasi KKN UIN Walisongo dan Kader Kesehatan Desa Bangunrejo Dorong Pencegahan Stunting

Pemeriksaan ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan bagian dari strategi preventif desa dalam menurunkan angka stunting secara terukur.

Kendal, JatengNews.id– Upaya pencegahan stunting terus diperkuat hingga ke tingkat desa. Mahasiswa KKN Mandiri Berbasis (MB) 20 UIN Walisongo Semarang bersama kader kesehatan Desa Bangunrejo, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, menggelar kegiatan pemeriksaan tumbuh kembang balita pada Senin (21/7/2025).

Kegiatan ini menjadi bentuk nyata kolaborasi dalam mendeteksi dan mencegah stunting sejak dini.

Bertempat di Kantor Desa Bangunrejo, kegiatan ini menyasar balita usia 0–5 tahun. Pemeriksaan meliputi pengukuran berat badan dan tinggi badan yang dilakukan secara sistematis oleh kader kesehatan dengan dukungan mahasiswa KKN UIN Walisongo.

Seluruh data balita dicatat dan didokumentasikan secara digital untuk keperluan pemantauan dan evaluasi perkembangan gizi.

Baca juga: Mahasiswa KKN UIN Walisongo Gandeng Unit Kesehatan Desa Bangunrejo Cegah Stunting Sejak Dini

Kegiatan ini dipimpin oleh Ibu Sum, kader kesehatan senior di desa, dan didampingi Abdul Rouf, mahasiswa dari Divisi Kesehatan KKN MB 20.

Mereka memastikan kegiatan berlangsung dengan tertib, sambil memberikan edukasi langsung kepada para orang tua mengenai pola makan sehat dan pentingnya gizi seimbang, terutama di masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

“Cegah stunting harus dimulai dari kesadaran ibu sejak masa kehamilan. Hari ini kita mulai dari yang bisa dijangkau: memantau tumbuh kembang balita,” ujar Ibu Sum di sela kegiatan.

Selain membantu proses pemeriksaan dan pencatatan, para mahasiswa juga terlibat dalam edukasi kesehatan, termasuk pentingnya imunisasi, pemberian makanan bergizi, serta menjaga kebersihan lingkungan.

“Kami ingin menjadi bagian dari perubahan. Tidak hanya mendampingi, kami juga berperan aktif memberikan edukasi kepada ibu-ibu tentang gizi anak dan kesehatan keluarga,” jelas Abdul Rouf.

Pemeriksaan ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan bagian dari strategi preventif desa dalam menurunkan angka stunting secara terukur. Hasil pengecekan akan diolah oleh tim mahasiswa KKN dalam bentuk laporan dan grafik perkembangan gizi anak.

Data ini akan digunakan sebagai acuan koordinasi lintas sektor dengan Posyandu, Puskesmas, hingga Dinas Kesehatan.

Salah satu perangkat desa yang hadir menyampaikan apresiasi terhadap keterlibatan mahasiswa KKN. “Ini bukan akhir, tapi langkah awal menuju kebijakan berbasis data di desa. Kami libatkan mahasiswa agar bisa membawa inovasi dan akurasi dalam pengolahan data,” ujarnya.

Kegiatan ini menegaskan komitmen Desa Bangunrejo dalam membangun kualitas sumber daya manusia sejak usia dini. Diharapkan, kegiatan serupa dapat menjadi agenda rutin Posyandu dengan dukungan dari berbagai pihak.

Melalui program KKN, mahasiswa hadir bukan hanya membawa teori dari kampus, tetapi juga memberikan kontribusi nyata di tengah masyarakat.

Baca juga: Posyandu Desa Truko Tingkatkan Layanan Kesehatan Bersama Mahasiswa KKN UIN Walisongo

Inilah jembatan antara pengetahuan dan aksi nyata demi masa depan generasi sehat Indonesia.

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN