Beranda Daerah Puluhan Ribu Warga Jateng Ikuti Pelatihan Gratis di BLK

Puluhan Ribu Warga Jateng Ikuti Pelatihan Gratis di BLK

sekitar 20 ribu hingga 25 ribu orang mengikuti pelatihan kerja di 37 BLK yang tersebar di wilayah tersebut.

Pelatihan gratis BLK
Peserta pelatihan gratis di BLK (Foto:ist)

SEMARANG, Jatengnews.id  – Balai Latihan Kerja (BLK) di Jawa Tengah terus dimanfaatkan oleh puluhan ribu warga setiap tahunnya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Tengah, Ahmad Aziz, menyebutkan bahwa sekitar 20 ribu hingga 25 ribu orang mengikuti pelatihan kerja di 37 BLK yang tersebar di wilayah tersebut.

Baca juga: Pemkot Semarang Mulai Jalankan Program Sekolah Rakyat di BLK

“Kalau dilihat dari keseluruhan, kapasitas pelatihan bisa mencapai 40 ribu orang per tahun. Tapi yang benar-benar mengikuti pelatihan setiap tahun sekitar 20 sampai 25 ribu orang,” kata Aziz saat ditemui di kantornya, Jumat (1/8/2025).

BLK tersebut berasal dari berbagai lembaga, mulai dari milik pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga BLK komunitas dan LPK swasta. Menurut Aziz, mayoritas peserta merupakan masyarakat kurang mampu yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

“Pesertanya sebagian besar dari keluarga miskin. Kami memang fokus membantu mereka agar punya keterampilan yang dibutuhkan dunia kerja atau untuk membuka usaha sendiri,” lanjutnya.

Bentuk pelatihan yang tersedia pun beragam, mulai dari otomotif, las, manufaktur, garmen, pertanian, hingga digital marketing dan bahasa asing. Beberapa BLK bahkan memiliki program magang ke Jepang serta pelatihan barista, desain grafis, hingga pemrograman web.

Baca juga: Pemprov Jateng Gelar Pelatihan Pemandu Pendaki Gunung

Salah satu program andalan yang dikembangkan adalah Mobile Training Unit (MTU), di mana pelatihan dilakukan dengan mobil boks yang dilengkapi peralatan pelatihan. “Skema ini kita siapkan untuk menjangkau daerah-daerah yang jauh dari akses BLK. Kita jemput bola ke masyarakat,” jelas Aziz.

Aziz menegaskan bahwa seluruh pelatihan yang diselenggarakan di BLK milik pemerintah tidak dipungut biaya alias gratis. “Kami juga melakukan Training Need Analysis bersama industri agar pelatihan yang diberikan betul-betul sesuai kebutuhan dunia usaha,” tambahnya.

Upaya ini sejalan dengan strategi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam menekan angka kemiskinan. Data terbaru per Maret 2025 menunjukkan bahwa persentase penduduk miskin turun menjadi 9,48 persen, setara dengan 3,37 juta jiwa. Angka ini mengalami penurunan dari 9,58 persen pada September 2024.(02)

Exit mobile version