SEMARANG, Jatengnews.id – Pemprov Jateng telah merealisasikan dana Bantuan Tidak Terduga (BTT) senilai Rp3 miliar sepanjang tahun anggaran 2025 untuk penanganan bencana alam di sejumlah wilayah.
Alokasi terbesar diberikan ke Kabupaten Brebes, yang terdampak bencana tanah gerak di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog.
Baca juga: Pemprov Jateng Dukung Santri Tahfidz dengan Bantuan Dana dan Beasiswa
Kepala Bidang Bendahara Badan Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Jateng, Sanadi, mengatakan bahwa dana BTT tahun ini memang disiapkan cukup besar, yakni mencapai Rp8 miliar, untuk mengantisipasi tingginya potensi bencana.
“Realisasi saat ini sudah sebesar Rp3 miliar atau sekitar 0,37 persen dari total APBD. Dana ini digunakan untuk penanganan banjir, longsor, dan tanah gerak,” ujar Sanadi belum lama ini.
Ia menjelaskan bahwa dibandingkan tahun sebelumnya, alokasi BTT kali ini mengalami peningkatan signifikan karena adanya efisiensi pada pos belanja lain.
“Sebenarnya angka normal BTT itu antara Rp25 sampai Rp30 miliar. Tapi karena ada efisiensi belanja, sebagian disimpan dulu di pos BTT untuk antisipasi darurat,” terangnya.
“Nanti saat perubahan anggaran, dana itu bisa dialihkan lagi ke program-program prioritas,” tambahnya.
Rincian Dana BTT untuk Penanganan Bencana 2025 yakni Kabupaten Brebes – Tanah Gerak: Rp2.010.000.000. Bencana terjadi pada April akibat curah hujan tinggi yang memicu pergerakan tanah. Puluhan warga harus mengungsi dari wilayah terdampak.
Kabupaten Banjarnegara – Tanah Longsor: Rp395.000.000. Longsor menerjang dua desa di Kecamatan Pejawaran pada Januari. Sebanyak 16 rumah rusak berat, 7 rumah terancam, dan 62 jiwa mengungsi.
Baca juga: Pemprov Jateng Siap Berikan Bantuan Dana Desa Rp1,2 Triliun
Kabupaten Demak – Banjir: Rp240.450.000. Banjir melanda Desa Karangrejo dan Desa Kembangan, Kecamatan Bonang, sekitar Mei lalu. Ketinggian air mencapai 70 cm dan berdampak pada ribuan warga.
Sanadi menegaskan bahwa Pemprov Jateng akan terus memantau penggunaan BTT secara adaptif, sesuai perkembangan kondisi bencana di lapangan.
“Kami pastikan dana darurat digunakan tepat sasaran, dan penyalurannya akan kami sesuaikan secara cepat apabila ada bencana baru yang muncul,” tegasnya.(02)