Beranda Daerah Hasil CKG, 74 Persen Anak di Kota Semarang Mengalami Obesitas

Hasil CKG, 74 Persen Anak di Kota Semarang Mengalami Obesitas

Ada sekitar 74 persen anak mengalami kelebihan berat badan atau obesitas

Kepala Dinkes Kota Semarang saat memberikan keterangan kepada wartawan. (Foto : Kamal)
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Mochamad Abdul Hakam. (Foto: Kamal)

SEMARANG, Jatengnews.id – Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang menyebutkan bahwa dari hasil program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang menjadi program unggulan Presiden Prabowo, menunjukan bahwa angka anak mengalami kelebihan berat badan mencapai 74 persen, Selasa (5/8/2025).

Kepala DKK Semarang, Mochamad Abdul Hakam menyampaikan, bahwa persoalan gizi pada anak masih menjadi persoalan di lingkungan Kota Semarang.

Baca juga : Dokter Ungkap Pentingnya Terapkan Gizi Seimbang Untuk Cegah Obesitas

“Masalah status gizi ditemukan paling banyak (di Kota Semarang). Ada sekitar 74 persen anak mengalami kelebihan berat badan atau obesitas,” ungkapnya saat di SLB Kota Semarang program CKG yang dihadiri Menteri PPA, Senin (4/8/2025).

Selain itu, dirinya juga menyampaikan, kalau masalah gigi anak juga masih belum selesai.

“Gigi karies itu juga tinggi, mencapai 36 persen. Kemudian pre hipertensi 5,8 persen, prediabetes 5,65 persen, dan diabetes 0,14 persen,” ujarnya kepada awak media.

Demi melakukan identifikasi penyakit-penyakit yang menjadi masalah anak di Kota Semarang, Pemerintah Kota (Pemkot) menargetkan bakal skrining CKG 291 ribu anak sekolah di tahun 2025.

“Kita sudah mulai sejak 21 Juli 2025 dan saat ini sudah mencapai 24.900 anak yang diperiksa,” sebutnya.

Program CKG ini, bakal menyasar seluruh jenjang pendidikan di Kota Semarang, dari mulai pendidikan dasar hingga tingkat menengah. Dalam pemeriksaan CKG ini, melibatkan 13 indikator untuk siswa SD dan 15 indikator untuk siswa tingkat SMP hingga SMA.

Baca juga : Mahasiswa KKN UNDIP Edukasi Siswa SDN 01 Kampil tentang Label Gizi pada Ultra Processed Food

“Pemeriksaan yang dilakukan, ada status gizi, pengukuran tekanan darah, pemeriksaan indera (mata dan telinga), pemeriksaan gigi, dan pemeriksaan kesehatan jiwa,” katanya. (03)

Exit mobile version