DEMAK, Jatengnews.id — Mahasiswa Mengabdi Desa (MAHESA) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Kelompok 3 menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat Desa Temuroso, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, melalui inovasi pengolahan limbah konveksi kain perca menjadi produk bernilai jual.
Bekerja sama dengan ibu-ibu PKK Desa Temuroso, para mahasiswa mengadakan workshop pembuatan bros dari kain perca di Gedung Perpustakaan Desa Temuroso.
Baca juga: Serunya Mahasiswa Malaysia dan Filipina Belajar Peternakan Sapi di GFF Jatirejo
Kegiatan ini menjadi bagian dari program kerja MAHESA Kelompok 3 yang bertujuan menciptakan usaha mikro baru sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan limbah ramah lingkungan.
Workshop Kreatif dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan
Dalam suasana hangat dan penuh semangat, mahasiswa menjelaskan tahapan pembuatan bros, mulai dari persiapan alat dan bahan, proses menjahit, hingga teknik pengemasan produk. Peserta dari PKK terlihat antusias dan tekun mengikuti pelatihan.
“Workshop ini sangat inspiratif dan kreatif. Pemanfaatan kain perca yang ada di desa bisa menjadi usaha baru yang menambah pemasukan warga. Kami senang berkontribusi dengan masyarakat,” ujar salah satu anggota MAHESA Kelompok 3.
Proses pembuatan bros diawali dengan membuat pola lingkaran menggunakan cetakan tutup gelas, dilanjutkan dengan melipat dan menjahit kain hingga membentuk desain bunga sederhana. Untuk mempercantik tampilan, bagian tengah diberi aksesori, sedangkan sisi belakang dipasang peniti sehingga bros dapat digunakan sebagai hiasan hijab.
Ketua TP PKK Desa Temuroso Nurul Milati, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini.
“Senang sekali mengikuti workshop bersama adik-adik MAHESA Kelompok 3. Alhamdulillah kegiatannya lancar. Produk yang dibuat menarik dan bermanfaat, apalagi bisa digunakan untuk hijab yang biasa kami pakai saat pertemuan PKK,” ujarnya.
Baca juga: Mahasiswa UPGRIS Raih Pengalaman Magang di KPP Pratama Magelang
Program kerja pemanfaatan kain perca ini memperkuat peran mahasiswa dalam menerapkan nilai-nilai lingkungan, sosial, dan ekonomi. Melalui keterlibatan langsung, mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah sekaligus memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Kegiatan ini diharapkan menjadi awal terbentuknya UMKM baru di Desa Temuroso Demak yang tidak hanya mengurangi limbah tekstil, tetapi juga meningkatkan kemandirian ekonomi warga. (01).
