Beranda Daerah Pemkot Semarang Luncurkan 1.000 Sumur Resapan untuk Tekan Kurangi Risiko Banjir

Pemkot Semarang Luncurkan 1.000 Sumur Resapan untuk Tekan Kurangi Risiko Banjir

Program ini dicanangkan bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia

Wali Kota Semarang Agustina bersama Wakil Wali Kota Semarang Iswar
Wali Kota Semarang Agustina bersama Wakil Wali Kota Semarang Iswar menghadiri acara gerakan pasar murah di Kota Semarang, Minggu (10/8/2025). (Foto: dok/pemkot)

SEMARANG, Jatengnews.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang meluncurkan program pembangunan 1.000 titik sumur resapan sebagai upaya mengurangi risiko banjir di wilayah hilir.

Program ini dicanangkan bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, melalui acara jalan sehat bersama warga di Kelurahan Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Minggu (10/8/2025).

Program sumur resapan menjadi bagian dari strategi Zero Delta-Q, yakni pengendalian limpasan air hujan di wilayah hulu, khususnya di kawasan Semarang atas seperti Banyumanik, Gunungpati, Mijen, dan Ngaliyan.

Baca juga: Wali kota Semarang Agustina Manfaatkan Lahan Kosong untuk Tanam Singkong

Wali Kota Semarang, Agustina, mengatakan pembangunan sumur resapan merupakan langkah konkret Pemkot untuk mengurangi risiko banjir yang kerap melanda Semarang bawah.

“Nanti yang daerah bawah akan dibantu dengan program lain, misalnya biopori di tiap rumah. Sumur resapan memang dibangun di area pemukiman yang ruang hijaunya sudah tertutup bangunan,” ujar Agustina.

Peluncuran program ditandai dengan penyerahan simbolis kepada Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) dan bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) bagi warga yang membutuhkan. Agustina menegaskan, keberhasilan program ini membutuhkan sinergi seluruh pihak.

“Pembangunan 1.000 titik sumur resapan ini adalah wujud komitmen menjaga kota. Ini bukan sekadar angka, tetapi representasi dari upaya bersama,” tegasnya.

Selain peluncuran sumur resapan, Pemkot juga menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) melalui program Kemplingsemar di 1.530 titik se-Kota Semarang. Kegiatan ini merupakan kolaborasi Pemkot dengan Bulog, Bank Indonesia, dan dinas terkait untuk menjaga stabilitas harga bahan pangan.

“Alhamdulillah, dengan gerakan ini, pada High Level Meeting se-Indonesia diumumkan bahwa Kota Semarang menjadi yang terbaik dalam pengendalian inflasi. Ini bukti Kemplingsemar efektif,” ungkap Agustina.

Baca juga: Wali Kota Semarang Agustina Pacu Investor Bangun PSEL Jatibarang

Acara yang berlangsung meriah ini juga dimanfaatkan untuk sosialisasi pencairan dana operasional RT sebesar Rp25 juta per RT per tahun. Agustina berharap seluruh kegiatan ini membawa manfaat nyata bagi masyarakat.

“Hore-hore bareng AWP berarti pangan ada, badan sehat, dan hati pun senang,” pungkasnya. (Adv)

Exit mobile version