KLATEN, Jatengnews.id – Siapa sangka, logo elegan dan penuh makna dalam peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Tengah ternyata lahir dari tangan seorang warga biasa asal Klaten, dengan alat sederhana dan semangat luar biasa.
Adalah Yusup Kristiyanto, warga Dusun Tunggul, Desa Jarum, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten. Ia adalah sosok di balik desain logo berbentuk angka “80” yang menyerupai burung Kepodang Emas—satwa khas Jawa Tengah yang sarat filosofi.
Baca juga: Pemprov Jateng Usulkan Hutan Muria Jadi Taman Hutan Rakyat
“Logo itu sebenarnya menggambarkan burung Kepodang Emas sedang memberi makan anaknya. Angka delapan itu induknya, nol itu anaknya. Keduanya bertemu di bagian paruhnya, seperti sedang meloloh,” jelas Yusup saat ditemui di rumahnya, Selasa (12/8/2025).
Makna di Balik Bentuk
Logo tersebut tidak hanya menandai angka usia Jawa Tengah, tetapi juga menyampaikan pesan mendalam tentang “Ngopeni Nglakoni”—tema yang diusung Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen.
“Meloloh artinya merawat dan memberi makan agar tumbuh. Ngopeni itu merawat, Nglakoni itu membersihkan diri dan menjalani hidup dengan baik,” ungkap Yusup, tamatan SMK jurusan akuntansi yang kini menekuni dunia desain secara otodidak.
Menurutnya, burung Kepodang melambangkan keindahan, kepedulian, keselarasan, serta kemakmuran. Karakter itu sejalan dengan harapan agar Jawa Tengah menjadi daerah yang mapan dan terus tumbuh.
Bermula dari HVS dan Laptop Bekas
Proses kreatif Yusup dimulai dari sketsa di atas kertas HVS. Ia menggambar berulang kali, bereksperimen dengan elemen budaya lokal, sebelum akhirnya menemukan inspirasi dari Kepodang Emas.
“Saya pakai laptop bekas, beli dari tukang servis cuma Rp 800 ribu. Kondisinya ya… seadanya, tapi alhamdulillah masih bisa dipakai desain,” kisahnya.
Yusup bukan lulusan sekolah desain. Ia belajar secara mandiri saat dulu bekerja sebagai office boy di percetakan Yogyakarta. Dari situ, ia mulai membaca buku-buku dan memperhatikan desain-desain sampul.
“Setiap ada waktu luang, saya pelajari desain cover buku. Saya juga sempat bikin buku anak bergambar,” tambahnya.
Dipilih dari 632 Peserta
Logo hasil karya Yusup terpilih melalui sayembara terbuka yang diadakan oleh Pemprov Jawa Tengah dan diikuti oleh 632 peserta dari berbagai daerah.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Tengah, Agung Hariyadi, mengatakan, proses penjurian dilakukan secara obyektif dan profesional.
Baca juga: Peringati HUT Korpri, Pemprov Jateng Kampanye Anti KDRT dan Aksi Peduli Petani
“Setiap tahun kami buka sayembara, agar masyarakat bisa berkontribusi langsung. Logo tahun ini dinilai sangat kuat secara filosofi dan visual, selaras dengan tema Mapan dan Bertumbuh,” ujarnya.
Bukan Sekadar Perayaan
Pemerintah Jawa Tengah berharap, logo ini bukan hanya menjadi bagian dari perayaan, tapi juga sebagai pengingat semangat kebersamaan dan perawatan terhadap nilai-nilai lokal.
“Harapan saya, apa yang menjadi visi Pak Gubernur dan Pak Wakil, yaitu Ngopeni Nglakoni, benar-benar bisa dirasakan seluruh masyarakat. Jawa Tengah bisa terus mapan dan bertumbuh,” harap Yusup.
Kini, hasil karyanya bisa dilihat di berbagai baliho, media sosial, hingga platform digital resmi Pemprov Jawa Tengah, sebagai lambang semangat baru di usia Jawa Tengah yang ke-80.(02)