SEMARANG, Jatengnews.id – Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin) menggagas pembelajaran Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) berbasis proyek sebagai langkah awal menuju kampus yang berdampak.
Program ini diawali dengan workshop penyusunan dokumen pedoman pembelajaran MKWK berbasis proyek pada 13–14 Agustus 2025 di Hotel Wujil, Kabupaten Semarang.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Program Bantuan Pengembangan Model Pembelajaran MKWK Berbasis Proyek yang diselenggarakan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Workshop diikuti oleh dosen pengampu MKWK dan pimpinan Polimarin.
Baca juga: Polines Kembangkan Sistem IoT untuk Pantau Limbah Industri
Pada hari pertama, peserta menerima materi dari Dr. Arqom, Tim Pengembang MKWK Kemdikbudristek, dan Sunan Baedowi, M.S.I., Kepala Pusat Pengembangan Mata Kuliah Umum UPGRIS.
Materi meliputi arah kebijakan MKWK di perguruan tinggi dan teknik penyusunan dokumen pedoman pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek. Hari kedua dilanjutkan dengan penyusunan dokumen pedoman oleh peserta.
Membangun Kampus Berdampak
Ketua Tim Pengelola MKWK Polimarin, Ahmad Umam Aufi, menyatakan bahwa pembelajaran berbasis proyek akan melatih dosen dan mahasiswa untuk peka terhadap isu toleransi antarumat beragama dan kelestarian laut.
“Dengan pembelajaran berbasis proyek, kami berharap dapat meningkatkan kualitas pendidikan serta mencetak lulusan yang berkarakter dan kompeten,” ujarnya.
Ahmad menambahkan, program ini akan meningkatkan pemahaman dan keterampilan dosen dalam mengembangkan model pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Baca juga: LPPM Undip Salurkan Bantuan Korban Banjir di Semarang
“Melalui program ini, kita dapat meningkatkan daya saing lulusan Polimarin di dunia kerja dengan pembentukan karakter mahasiswa yang religius, cerdas intelektual, sosial, dan emosional,” imbuhnya.
Dengan terselenggaranya workshop ini, Polimarin menegaskan komitmennya dalam meningkatkan mutu pendidikan dan kepedulian sivitas akademika terhadap isu-isu sosial yang relevan dengan bidang studi kemaritiman. (01).
