Kendal, JatengNews.id— Puluhan ibu-ibu PKK Desa Margosari, Kabupaten Kendal, antusias mengikuti Pelatihan Desa Tanggap DBD yang digelar mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Moderasi Beragama (KKN MB) Posko 32 UIN Walisongo Semarang di Balai Desa Margosari, Sabtu (26/7/2025).
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan keterampilan warga dalam mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui edukasi dan praktik pembuatan ovitrap.
Kepala Desa Margosari, Hj. Mahmudah, S.Pd, yang turut hadir, mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN MB UIN Walisongo.
Baca juga: KKN UIN Walisongo Luncurkan Teras Belajar untuk Tingkatkan Kreativitas Anak Dusun Morangan
Ia menegaskan bahwa Margosari termasuk wilayah rawan DBD, sehingga keterlibatan aktif masyarakat sangat dibutuhkan.
“Saya berharap pelatihan ini tidak hanya menjadi acara seremonial, tetapi benar-benar diterapkan dan disebarluaskan ke warga sekitar,” ujarnya.
Materi pelatihan disampaikan oleh Wizi Mega Utami, Koordinator Divisi Kesehatan Lingkungan Posko 32, yang memaparkan penyebab, gejala, dan pencegahan DBD, termasuk penerapan 3M Plus.
Setelah sesi teori, peserta langsung mempraktikkan pembuatan ovitrap—alat sederhana untuk menjebak nyamuk Aedes aegypti menggunakan botol bekas, larutan air gula, dan ragi.
Tingginya kasus DBD di Desa Margosari membuat wilayah ini masuk kategori zona merah.
Melalui pelatihan ini, mahasiswa KKN MB UIN Walisongo berharap masyarakat dapat lebih aktif menjaga kebersihan lingkungan dan mengembangkan gerakan pencegahan DBD berbasis partisipasi warga.
Baca juga: Mahasiswa KKN UIN Walisongo Dorong Digitalisasi UMKM Kerupuk Lokal di Desa Pager
Demikian informasi mengenai puluhan ibu-ibu PKK Desa Margosari antusias mengikuti Pelatihan Desa Tanggap DBD. (07)