Beranda Pendidikan Dosen STIKes Elisabeth Semarang Berdayakan Kader Posyandu Delima untuk Cegah Stunting

Dosen STIKes Elisabeth Semarang Berdayakan Kader Posyandu Delima untuk Cegah Stunting

Kegiatan yang berlangsung di Posyandu Delima, wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu, Kota Semarang

Kelompok Pengabdian Masyarakat Dosen dan Mahasiswa bersama dengan Peserta Kader Posyandu Delima Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang. (Foto: dok/dosen)

SEMARANG, Jatengnews.id – Tim dosen STIKes Elisabeth Semarang melaksanakan program dari Direktorat, Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) dengan skema Pengabdian Masyarakat Pemula (PMP) oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) Tahun Anggaran 2025.

Kegiatan yang berlangsung di Posyandu Delima, wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu, Kota Semarang, dilaksanakan sejak Mei hingga November 2025 dengan melibatkan 23 kader Posyandu aktif dan sekitar 65 balita sebagai sasaran penerima manfaat.

Baca juga: Tim Pengabdian STIKes Elisabeth Semarang Sosialisasi Aplikasi SIANDIK di Puskesmas Kagok

Ketua tim, Oktavina Permatasari, S.Si., M.Gizi, bersama anggota Dwi Febryanto, S.Kep., Ns., M.Kep dan Gregorius Tsiompah, S.Gz., M.Gz., serta didukung dua mahasiswa Prodi Gizi, mengangkat tema: “Pemberdayaan Kader Posyandu dalam Pencegahan Stunting dengan MP-ASI Pangan Fungsional Berbasis Pangan Lokal.”

Pelatihan Pembuatan MP-ASI Pangan Fungsional Berbasis Pangan Lokal (Bubur Tempe dan Healthy Jus) oleh Ibu Oktavina Permatasari, S.Si.M.Gizi (Dosen Prodi Gizi STIKes Elisabeth Semarang) dibantu oleh Mahasiswa dari Prodi Gizi. (Foto: dok/dosen)

Fokus Kegiatan

Kegiatan meliputi dua kali edukasi/penyuluhan dan dua kali praktik langsung pembuatan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) berbasis pangan lokal. Materi yang diberikan antara lain:

  • Edukasi kebutuhan gizi balita dan pencegahan stunting oleh Dwi Febryanto. S.Kep.,Ns.,M.Kep
  • Edukasi gizi balita dan MP-ASI pangan fungsional lokal oleh Gregorius Tsiompah, S.Gz., M.Gz.
  • Penyuluhan pangan fungsional dan pemanfaatan pangan lokal oleh Oktavina Permatasari, S.Si., M.Gizi.
  • Pelatihan pembuatan MP-ASI pangan fungsional berbasis lokal (bubur tempe dan healthy jus) Oktavina Permatasari, S.Si.,M.Gizi bersama dengan 2 mahasiswa.

Selain edukasi, kegiatan ini juga disertai pemberian MP-ASI/PMT berbasis pangan lokal kepada seluruh balita di Posyandu Delima selama tiga bulan berturut-turut mulai September hingga November 2025.

Kegiatan ini digelar untuk menanggapi masalah stunting di Kota Semarang yang pada tahun 2023 masih tercatat 1,1% atau 872 balita (Data Dinas Kesehatan Kota Semarang 2023). Stunting dapat dipicu oleh rendahnya asupan gizi, terutama dalam pemberian MP-ASI yang kurang sesuai dengan usia, tekstur, maupun porsi balita.

Baca juga: Mahasiswa Profesi Ners Ekstensi STIKes St Elisabeth Semarang Gelar Pengobatan Gratis di Kabupaten Semarang

Dengan adanya pemberdayaan kader, diharapkan:

  • Kader Posyandu mampu memberikan edukasi berkelanjutan kepada ibu balita.
  • Balita mendapatkan asupan gizi tepat melalui MP-ASI berbasis pangan lokal.
  • Posyandu Delima menjadi percontohan dalam pencegahan stunting di Kota Semarang.

Dengan adanya kegiatan pemberdayaan kepada seluruh kader posyandu delima ini digarapkan Diharapkan mampu memberikan ilmu yang baru kepada seluruh Kader Posyandu terakit stunting dan pengaplikasian pangan fungsional berbasis pangan lokal sebagai MP-ASI sehingga Kader Posyandu dapat memberikan ilmunya kembali kepada Ibu balita di lingkup Posyandu dalam pemberian MP-ASI bagi balita. 

Untuk kedepan masih ada pemberian MP-ASI /PMT pangan fungsional berbasis pangan lokal bagi balita yang disesuaikan dengan usia balita serta kebutuhan zat gizi yang diberikan saat kegiatan Posyandu secara 3 bulan berturut turut pada bulan September, Oktober, November Tahun 2025 nanti sesuai dengan jadwal Posyandu.

Kenapa kegiatan ini digelar? Melihat fenomena pemberian PMT / MP-ASI di Posyandu yang kurang sesuai (kandungan gizi , tekstur, dan porsi) yang diberikan dengan usia dan  kebutuhan balita.

Sehingga penting untuk memberikan edukasi penyuluhan, serta pelatihan berupa praktik langsung pembuatan MP-ASI dari pangan fungsional berbasis pangan lokal kepada seluruh Kader Posyandu selaku pelayanan kesehatan primer di tingkat masyarakat.

Serta pemberian PMT / MP-ASI pangan fungsional berbasis pangan lokal langsung kepada seluruh balita di Posyandu Delima sebagai contoh pengaplikasian pangan fungsional berbasis pangan lokal yang memiliki zat gizi yang dibutuhkan balita

Demikian informasi, Tim dosen STIKes Elisabeth Semarang melaksanakan program PMP yang mendapat hibah dari Kemendiktisaintek Tahun Anggaran 2025. Semoga benar-benar bermanfaat. (01).

Exit mobile version