27.4 C
Semarang
, 18 Agustus 2025
spot_img

Warga Timbulsloko Demak Gelar Upacara 17 Agustus di Kampung Tenggelam

Warga menegaskan bahwa penyebab utama tenggelamnya kampung bukan hanya perubahan iklim, melainkan juga proyek-proyek besar yang dianggap merusak ekosistem pesisir

DEMAK, Jatengnews.id – Warga Dukuh Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan RI dengan cara berbeda. Di tengah banjir rob yang menenggelamkan kampung mereka, warga tetap menggelar Upacara Rakyat di atas gladak kayu dan sisa tanah yang masih terlihat.

Rangkaian kegiatan berlangsung sejak 16 Agustus 2025. Warga bersama jaringan masyarakat sipil mengawali dengan rembug pesisir untuk membahas strategi bertahan hidup dan adaptasi atas tenggelamnya kampung akibat rob, pembangunan pesisir yang timpang, serta dampak krisis iklim.

Baca juga: Pemkab Karanganyar Gelar Upacara HUT ke-80 RI Secara Sederhana

Dalam forum itu, warga menegaskan bahwa penyebab utama tenggelamnya kampung bukan hanya perubahan iklim, melainkan juga proyek-proyek besar yang dianggap merusak ekosistem pesisir. Beberapa di antaranya Tol Tanggul Laut Semarang–Demak (TTLSD), pembangunan pelabuhan, reklamasi, hingga proyek industri di wilayah pesisir.

“Pembangunan ini bergerak maju untuk kepentingan industri, tapi rakyat kecil harus bergerak mundur dan kehilangan ruang hidup,” kata Shobirin salah satu tokoh masyarakat setempat, Minggu (17/8/2025).

Selain diskusi, warga juga menampilkan video mapping dan teatrikal yang menggambarkan kondisi Timbulsloko dari masa lalu hingga kini. Perlombaan khas 17-an tetap digelar meski di tengah genangan rob.

Baca juga: HUT ke 80 RI, Gubernur Upacara di Semarang, Wagub di Pati

Puncak acara berlangsung dengan menggelar Upacara kemerdekaan dimulai sejak pagi dengan pengibaran bendera merah putih. Warga kemudian membacakan Proklamasi Rakyat Timbulsloko yang berisi seruan untuk menghentikan kebijakan yang menyebabkan kampung mereka tenggelam dan tuntutan atas kehidupan yang adil serta bebas dari rob.

“Kami, warga Dukuh Timbulsloko, menyatakan berhak atas kehidupan yang layak dan bebas dari banjir rob. Kami menolak segala bentuk pengabaian, diskriminasi, dan ketidakadilan terhadap masyarakat pesisir,” pungkas Shobirin mengutip isi proklamasi yang dibacakan di tengah upacara. (01).

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN