WONOGIRI, Jatengnews.id — Gelaran Festival Kopi: Ngopi Asli Wonogiri dan Jambore UMKM yang berlangsung meriah selama dua hari, 26–27 Juli 2025 di Dusun Ngerapah, Desa Setren, Kecamatan Slogohimo.
Adapun, di balik suksesnya acara ini, Bank Jateng tampil sebagai salah satu motor penggerak utama dalam mendukung pelatihan dan pembiayaan UMKM.
Baca juga : Dukung Mobilitas BAZNAS, Bank Jateng Serahkan Satu Unit Mobil Operasional
Sebanyak 10 stand kopi asli Wonogiri memikat pengunjung dengan cita rasa khas pegunungan selatan Jawa Tengah. Tak hanya kopi, acara yang digagas oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Wonogiri ini juga menghadirkan berbagai kegiatan seni dan budaya seperti kethek ogleng show, gerak sehat, success story, dan group competitions yang memperkaya pengalaman peserta dan pengunjung.
Dalam rangkaian Jambore UMKM, Bank Jateng berperan aktif melalui pelatihan pembiayaan dan edukasi digital marketing.
Kehadiran Bank Jateng menjadi bukti nyata komitmen lembaga keuangan daerah ini dalam mendukung pertumbuhan UMKM lokal.
Pemimpin Bank Jateng Cabang Wonogiri,
Mulyanto mengatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi semangat pelaku UMKM di Wonogiri.
“Kami berkomitmen untuk terus memperkuat transformasi digital dan akses pembiayaan yang inklusif. Kehadiran kami di Jambore UMKM ini adalah sebagai bentuk dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan,” ujar Mulyanto
Acara ini juga menjadi bagian dari dukungan terhadap Solo Raya Great Sale (SGS) 2025, yang dibuka langsung oleh Bupati Wonogiri Setyo Sukarno.
Sementara itu, Ketua Kadin Wonogiri, Sugeng Budiono, menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi berbagai pihak, termasuk Bank Jateng, dalam menyukseskan acara ini.
“Alhamdulillah acaranya sukses. Potensi ekonomi dan kuliner Wonogiri, termasuk kopi, sangat menjanjikan dan perlu terus didorong,” ujarnya.
Baca juga : Bank Jateng Dukung 54 Koperasi Merah Putih di Surakarta
Dengan dukungan Bank Jateng, Wonogiri menunjukkan bahwa potensi lokal bisa menjadi kekuatan ekonomi yang nyata. Dari biji kopi hingga akses pembiayaan, sinergi antara pelaku usaha dan lembaga keuangan daerah menjadi kunci keberhasilan pembangunan ekonomi
berbasis komunitas. (03)
