
JAKARTA, Jatengnews.id – Pemerintah Pusat mendorong delapan provinsi dengan angka tuberkulosis (TBC) tertinggi untuk segera mempercepat upaya eliminasi penyakit tersebut.
Dari delapan provinsi, Jawa Tengah mendapat sorotan positif karena telah membentuk Tim Percepatan Penanggulangan TBC (TP2TB) dan menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) di hampir seluruh wilayah.
“Dari sekian provinsi di Nusantara, Jawa Tengah yang terbaik karena Pemprov Jateng sudah membentuk TP2TB, rencana aksi daerahnya juga sudah kita susun. Di 35 kabupaten/kota sudah ter-SK semua, RAD tinggal 1 yaitu Kabupaten Klaten,” ujar Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, saat menghadiri Forum 8 Gubernur di Kemendagri, Jakarta, Selasa (26/8/2025).
Baca juga: Wakil Gubernur Taj Yasin Lepas Mudik Gratis di Bandung
Ia menegaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah serius mengejar target penemuan dan pengobatan kasus TBC sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. Komitmen itu diwujudkan melalui penerbitan regulasi dan peningkatan anggaran.
“Kami sudah punya Pergub No. 27 Tahun 2024 dan Keputusan Gubernur No. 440/37 Tahun 2024. Dukungan anggaran juga kita tingkatkan signifikan dari Rp189 juta di tahun 2023, menjadi Rp3,16 miliar di tahun 2024. Tahun depan Rp1 miliar kami alokasikan melalui efisiensi program,” tambahnya.
Taj Yasin juga mengungkapkan pentingnya keberhasilan penanganan TBC untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan menarik investasi.
“Investor itu lihat indikator kesehatan. Kalau TBC tinggi, mereka pikir ulang untuk masuk. Makanya eliminasi TBC ini jadi prioritas kami,” tegasnya.
Per 25 Agustus 2025, penemuan kasus TBC di Jawa Tengah mencapai 53.480 kasus, atau 50% dari target tahunan 107.488 kasus. Sebagian besar merupakan kasus TBC Sensitif Obat (52.891 kasus), sementara kasus TBC Resisten Obat baru ditemukan sebanyak 589 kasus dari estimasi 3.156.
“Yang masih jadi PR kami adalah temuan kasus. Kalau temuan tinggi, penularan bisa ditekan. Kami optimistis karena Jateng pernah sukses tangani COVID-19, TBC bisa lebih baik lagi,” kata Taj Yasin.
Pemprov Jateng juga mengandalkan program Speling yang digagas bersama Gubernur Ahmad Luthfi dan diintegrasikan dengan Cek Kesehatan Gratis (CKG) dari pusat. Program ini akan menjangkau hingga tingkat desa.
“Speling ini efektif untuk screening TBC. Begitu ditemukan, langsung kami distribusikan ke rumah sakit atau puskesmas untuk pengobatan lebih lanjut,” ungkapnya.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memberi apresiasi kepada Jawa Tengah dan DKI Jakarta sebagai provinsi yang sudah lengkap dalam pembentukan TP2TB dan RAD.
“Ini bentuk keseriusan yang luar biasa dari Jawa Tengah. Provinsi lain masih banyak yang belum buat rencana aksi. Kalau tidak ada RAD, tidak tahu mau berbuat apa,” ujar Tito.
Baca juga: Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen Apresiasi PW Ansor Jateng
Ia menegaskan bahwa progres tiap daerah akan terus dipantau, dan evaluasi berkala akan dilakukan. “Nanti yang terbaik kita beri penghargaan, yang tidak ada kemajuan akan kita umumkan ke publik,” katanya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah kasus dan kematian TBC tertinggi kedua di dunia setelah India.
“Setiap tahun ada 1,09 juta kasus baru TBC dan 125 ribu meninggal dunia. Jadi, lima menit saya bicara, dua orang sudah meninggal karena TBC. Ini lebih mematikan dari COVID-19,” tegas Menkes Budi.(02)