Beranda Daerah Gubernur Ahmad Luthfi Dorong Karang Taruna Jadi Penggerak Desa

Gubernur Ahmad Luthfi Dorong Karang Taruna Jadi Penggerak Desa

saat ini terdapat 5.960 organisasi Karang Taruna di seluruh provinsi, mulai tingkat desa hingga provinsi.

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi saat mengukuhkan Forum Pengurus Karang Taruna Provinsi Jawa Tengah periode 2025–2030, di Gedung Gradhika Bhakti Praja
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi saat mengukuhkan Forum Pengurus Karang Taruna Provinsi Jawa Tengah periode 2025–2030, di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (8/9/2025).(Foto:pemprov)

SEMARANG, Jatengnews.id  – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan pentingnya peran Karang Taruna dalam mendukung pembangunan desa dan pengentasan kemiskinan.

Hal itu disampaikan saat mengukuhkan Forum Pengurus Karang Taruna Provinsi Jawa Tengah periode 2025–2030, di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (8/9/2025).

Baca juga: Gubernur Ahmad Luthfi Lantik 29 Pejabat Tinggi Pemprov Jawa Tengah

“Karang Taruna adalah kekuatan masyarakat dari desa. Mereka bisa menjadi motor penggerak pembangunan dan pengentasan kemiskinan,” ujar Luthfi di hadapan para pengurus.

Luthfi menyebut saat ini terdapat 5.960 organisasi Karang Taruna di seluruh provinsi, mulai tingkat desa hingga provinsi.

Jumlah tersebut menjadi potensi besar dalam membantu pemerintah daerah menekan angka kemiskinan, yang pada Maret 2025 tercatat sebesar 9,48 persen — turun 0,10 persen poin dari September 2024.

“Karang Taruna harus ikut mengawal potensi desa. Kalau ini jalan, pembangunan berbasis masyarakat bisa terwujud,” tambahnya.

Baca juga: Gubernur Ahmad Luthfi Sebut Pariwisata Jadi Penggerak Ekonomi Jawa Tengah

Menanggapi hal itu, Ketua Forum Pengurus Karang Taruna Jateng I Gede Ananta Wijaya Putra menyatakan siap menjalankan arahan gubernur. Langkah awal adalah konsolidasi organisasi hingga tingkat desa, dilanjutkan dengan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) pada Oktober 2025.

“Kami akan rumuskan program-program yang konkret, agar Karang Taruna hadir menyelesaikan masalah sosial di desa,” kata Ananta.(02)

Exit mobile version