30.8 C
Semarang
, 8 September 2025
spot_img

Mustika Darling Diluncurkan, Nawal Yasin: Muslimat NU Bisa Jadi Garda Depan Atasi Darurat Sampah

kesadaran lingkungan yang dibangun lewat Mustika Darling harus diperluas hingga ke tingkat ranting

PEKALONGAN, Jatengnews.id  — Kota Pekalongan terus berjuang menghadapi darurat sampah setelah penutupan TPA Degayu sejak Maret lalu. Dalam situasi kritis ini, peran masyarakat menjadi kunci.

Menjawab tantangan tersebut, PC Muslimat NU Kota Pekalongan meluncurkan program Mustika Darling (Muslimat Cantik Sadar Lingkungan) pada Minggu (7/9/2025), sebagai bentuk nyata kepedulian perempuan terhadap isu lingkungan.

Baca juga: Galakkan Rabu Pon di Rembang, TP PKK Jateng Terus Perkuat Ketahanan Pangan Keluarga

Program ini diresmikan oleh Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, dalam acara Maulid Akbar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang digelar di Gedung PC Muslimat NU Kota Pekalongan.

“Ini langkah konkret dari Muslimat NU. Saya sangat mendukung karena lingkungan adalah tanggung jawab bersama, dan perempuan punya peran besar di dalamnya,” tegas Nawal dalam sambutannya.

Menurut Nawal, kesadaran lingkungan yang dibangun lewat Mustika Darling harus diperluas hingga ke tingkat ranting. Ia menyebut sinergi antara PKK dan Muslimat NU bisa mempercepat solusi persoalan sampah di Pekalongan.

“Kita ingin gerakan ini tidak berhenti di kota atau cabang saja, tapi sampai ke rumah-rumah. Harapannya setiap kader menjadi agen perubahan, setidaknya di lingkungan keluarganya sendiri,” tambahnya.

Ketua PC Muslimat NU Kota Pekalongan, Nur Khikmah, menjelaskan bahwa Mustika Darling merupakan salah satu dari tiga program unggulan bertajuk Mustika. Selain Darling, ada juga Mustika Mesem (Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem) dan Mustika Segar (Sehat dan Bugar).

“Khusus Mustika Darling, kami prioritaskan karena saat ini Kota Pekalongan tengah darurat sampah. Kami ingin setiap rumah Muslimat bisa memilah sampah sejak dari sumbernya,” ungkap Nur Khikmah.

Program ini akan digerakkan melalui relawan yang turun langsung ke rumah-rumah warga. Minimal, satu relawan akan membentuk satu bank sampah di setiap anak ranting.

Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya, menyatakan dukungannya terhadap program Mustika Darling. Menurutnya, program ini sejalan dengan upaya Pemkot dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah.

“Kami siap bersinergi. Alhamdulillah, saat ini setiap RW di Pekalongan sudah memiliki bank sampah. Tinggal bagaimana kita menggerakkan masyarakat untuk memilah dan menyetorkan sampahnya,” ujar Inggit.

Inggit juga menekankan pentingnya edukasi soal pemisahan sampah organik dan anorganik sejak dari rumah tangga. Ia berharap kerja sama antara PKK dan Muslimat NU dapat memperkuat gerakan lingkungan yang berkelanjutan.

Nawal Arafah Yasin menambahkan bahwa TP PKK Jawa Tengah memiliki program Gemah Ripah (Gemar Olah Sampah, Rizki Keluarga Melimpah) yang dapat dikolaborasikan dengan Mustika Darling.

Baca juga: Semangat Tinggi Ibu-Ibu Ngargosoko Magelang Ikuti Pelatihan Usaha PKK Jateng

“Kita dorong masyarakat untuk tidak hanya membuang sampah, tapi mengelolanya menjadi berkah. Ada kabupaten/kota yang sudah bekerja sama dengan Pegadaian — sampah bisa ditabung dan ditukar emas. Ini nyata dan bermanfaat langsung untuk keluarga,” jelasnya.

Sebagai informasi, darurat sampah di Kota Pekalongan resmi diberlakukan sejak 21 Maret hingga 21 September 2025, menyusul penutupan TPA Degayu oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Hal ini tertuang dalam Keputusan Wali Kota Nomor 600.4.15/0556 Tahun 2025.

Melalui gerakan Mustika Darling, Muslimat NU berharap bisa menjadi motor perubahan yang menyentuh langsung ke masyarakat akar rumput — dimulai dari rumah, oleh perempuan, demi lingkungan yang lebih baik.(02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN