
SALATIGA, Jatengnews.id – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menghadiri Pengukuhan Kelompok Kerja (Pokja) Bunda PAUD Provinsi Jawa Tengah periode 2025–2029 yang digelar di Hotel Wahid Prime, Salatiga, Kamis (11/9/2025).
Acara ini dirangkaikan dengan Rapat Koordinasi (Rakor) Bunda PAUD se-Jawa Tengah dengan mengusung tema “Ngopeni Bocah, Nglakoni Wajib Setahun Prasekolah.”
Hadir dalam kesempatan tersebut Bunda PAUD Provinsi Jawa Tengah Nawal Arafah Yasin, Ketua DPP PP PAUDNI Indah Sumarno, Bunda PAUD Kota Salatiga Retno Robby Hernawan, serta Anggota Komisi E DPRD Jateng Ida Nurul Farida.
Baca juga: Nawal Ajak Himpaudi Tingkatkan Partisipasi PAUD
Turut hadir pula Direktur PAUD Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Nia Nurhasanah serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah, Sadimin.
Kepala Disdikbud Jateng, Sadimin, menegaskan tema yang diusung menjadi pengingat pentingnya sinergi dalam menyiapkan ekosistem layanan PAUD yang merata, berkualitas, dan berkeadilan.
“Melalui pengukuhan Pokja ini, kita ingin menyatukan langkah dan budaya kerja, mendorong layanan PAUD yang lebih merata, serta menyinkronkan program antara provinsi dan kabupaten/kota,” ujarnya.
Acara ini diikuti oleh sekitar 74 peserta yang terdiri dari Bunda PAUD Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah dan anggota Pokja Provinsi. Sejumlah narasumber turut hadir, antara lain dari Direktorat PAUD Kemendikdasmen, BBPMP Jateng, serta Bunda PAUD Kota Pekalongan dan Kabupaten Magelang yang berbagi praktik baik pengembangan PAUD.
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen menyampaikan rasa syukur sekaligus kebanggaan. Menurutnya, acara PAUD menjadi ruang positif yang mampu memberi semangat baru.
“Datang di acara PAUD ini kita bersyukur, karena bisa melepas stres. Melihat anak-anak berani tampil, itu membuat kita senang,” kata Gus Yasin, panggilan akrabnya.
Ia menyebutkan, 14,31 persen anak di Jawa Tengah telah mendapatkan pendidikan. Meski rendah, angka tersebut sudah terbaik se-Indonesia. Yasin berharap pelayanan pendidikan tetap harus ditingkatkan. Ia pun mendorong dukungan dari seluruh pihak, termasuk swasta, agar PAUD bisa semakin masif dan merata.
Selain itu, Taj Yasin juga menyoroti akses pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Menurutnya, tantangan pendidikan tidak hanya di level provinsi, tetapi juga di tingkat pusat dan kabupaten/kota. Jika tidak dikawal dengan baik, kondisi ini bisa menjadi bumerang.
“Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin ia bisa menghormati pendapat dan pemikiran orang lain. Untuk menyatukan perbedaan di negara utamanya provinsi kita yang besar ini, jalannya adalah melalui pendidikan,” tegasnya.
Sementara itu usai acara, Bunda PAUD Provinsi Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, menegaskan masih ada tantangan besar di sektor PAUD. Tingkat partisipasi anak usia 0–6 tahun di Jawa Tengah baru mencapai sekitar 14,31%. Selain itu, masih ada lembaga PAUD yang belum ramah anak, serta keterbatasan tenaga pendidik.
Baca juga: Bunda PAUD Jateng Kunjungi TK Mutiara Purworejo, Disambut Senyum Ceria Siswa
“Karena itu, ada tiga program prioritas yang harus kita garap bersama. Pertama, Semangat Nyokong PAUD di dalamnya peningkatan kualitas SDM melalui pendampingan dan pelatihan bagi guru PAUD. Kedua, PAUD berbasis masyarakat atau PAUD Emas untuk meningkatkan keikutsertaan targetnya di angka 60% dari 14,31%. Apalagi Paud Emas ini sudah ada di Posyandu yang jumlahnya lebih dari 4.465 di seluruh Jawa Tengah. Ketiga, program Satu Desa, Dua PAUD,” ujar Nawal.
Ketiga program tersebut akan dimatangkan dalam Rakor untuk sebagai persiapan saat dipresentasikan pada bulan Oktober mendatang di kegiatan Bunda PAUD pusat. Nawal menambahkan, tugas Bunda PAUD bukan hanya memperkuat program, tetapi juga mengawasi pelaksanaannya.
“Kita harus pastikan PAUD di Jawa Tengah benar-benar inklusif, ramah anak, serta memiliki kurikulum yang menanamkan karakter dan akhlak yang baik,” tegasnya.(02)