Beranda Daerah Wisatawan Keluhkan Jalur Penyeberangan di Tugu Muda Semarang

Wisatawan Keluhkan Jalur Penyeberangan di Tugu Muda Semarang

Beberapa pengunjung mengaku kesulitan saat hendak menyeberang karena jalur penyeberangan tidak saling terhubung dan minim petunjuk arah.

Wisatawan saat menyebrangi persimpangan Jalan Tugu Muda Kota Semarang menuju Lawang Sewu. (Foto:Kamal)

SEMARANG, Jatengnews.id – Kawasan Simpang Tugu Muda Semarang yang menjadi salah satu titik strategis dan ikonik kota, rupanya belum sepenuhnya ramah bagi wisatawan pejalan kaki.

Beberapa pengunjung mengaku kesulitan saat hendak menyeberang karena jalur penyeberangan tidak saling terhubung dan minim petunjuk arah.

Pantauan Jatengnews.id pada Jumat (12/9/2025) sore, terlihat sejumlah wisatawan kebingungan saat hendak berpindah dari Museum Mandala Bhakti menuju ke kawasan Lawang Sewu.

Baca juga: Pemkot Semarang Beri Penjelasan Terkait Event Tugu Muda Marathon

Salah satu wisatawan bahkan terlihat harus berputar cukup jauh dan akhirnya memilih menyebrang di lokasi tanpa zebra cross demi menghemat waktu.

Anindhita (26), wisatawan asal Jakarta Selatan yang sudah satu minggu berada di Semarang, mengaku tidak menyangka jalur penyeberangan di pusat kota Semarang akan membuatnya bingung.

“Saya tadi kebetulan dari kafe seberang Museum Mandala mau ke Lawang Sewu. Tapi bingung banget karena zebra cross-nya kayak nggak nyambung,” ujar Anin saat ditemui di depan Lawang Sewu, Jumat (12/9/2025).

Menurutnya, keberadaan zebra cross di simpang Tugu Muda justru membuatnya harus memutar cukup jauh untuk mencapai tujuan.

“Harusnya bisa lebih mudah dan aman, tapi ini jadi muter jauh. Kalau enggak hati-hati bisa bahaya karena banyak kendaraan lewat,” tambahnya.

Hal serupa juga disampaikan Aisyah (38), seorang dosen dari Yogyakarta yang datang ke Semarang bersama dua rekannya. Mereka memutuskan berjalan kaki dari Jalan Pandanaran menuju Lawang Sewu karena jaraknya tidak terlalu jauh. Namun, pengalaman berjalan kaki mereka justru menyisakan catatan.

“Kami tadinya cuma ingin menikmati suasana Semarang sebentar. Tapi malah bingung waktu nyebrang, akhirnya ambil jalan pintas meski nggak ada zebra cross-nya,” kata Aisyah.

Rekan Aisyah, Nisa (43), menambahkan bahwa meskipun trotoar di kawasan tersebut sudah cukup baik dan nyaman, jalur penyeberangan masih sangat kurang.

Baca juga: Ribuan Warga Padati Tugu Muda Peringati Pertempuran Lima Hari di Semarang

“Kalau trotoarnya sih enak banget, lebar, bersih, nggak kayak di Jakarta. Tapi pas mau nyebrang, repot. Harus muter atau nekat nyebrang sembarangan,” ungkapnya.

Ia berharap ke depan ada penataan ulang jalur pejalan kaki di kawasan simpang Tugu Muda, mengingat lokasi tersebut kerap menjadi tujuan wisata, dan banyak dikunjungi oleh orang luar kota.

“Apalagi ini kan pusat wisata dan kantor pemerintahan juga. Harusnya jadi contoh kawasan yang ramah pejalan kaki,” tutupnya.(02)

Exit mobile version