Beranda Daerah Bawang Crispy dari Brebes, Nawal Yasin Dorong Perempuan Desa Mandiri Secara Ekonomi

Bawang Crispy dari Brebes, Nawal Yasin Dorong Perempuan Desa Mandiri Secara Ekonomi

kegiatan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan perempuan berbasis potensi lokal.

Ketua BKOW Jateng Nawal Arafah Yasin ketika di pelatihan pengolahan bawang merah di Brebes (Foto:ist)

BREBES, Jatengnews.id  – Potensi bawang merah di Brebes kini tak hanya menjadi bahan dapur, tapi juga peluang usaha baru bagi kaum perempuan.

Puluhan ibu rumah tangga di Desa Kupu, Kecamatan Wanasari, mengikuti pelatihan pengolahan bawang merah menjadi bawang crispy yang digelar Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Jawa Tengah, Senin (15/9/2025).

Baca juga: Gelar Raker, BKOW Jateng Bahas Empat Isu Strategis

Ketua Umum BKOW Jateng, Nawal Arafah Yasin, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan perempuan berbasis potensi lokal. Menurutnya, banyak perempuan yang kini menjadi tulang punggung keluarga, sehingga perlu dibekali keterampilan untuk mandiri secara ekonomi.

“Harapannya, ibu-ibu yang belum memiliki usaha bisa mandiri secara ekonomi. Selain itu, kegiatan ini juga bentuk kontribusi nyata BKOW dalam pengentasan kemiskinan,” ujar Nawal saat membuka pelatihan di Balai Desa Kupu.

Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian dari program Desa Sejahtera bagi Perempuan dan Anak (Destara), yang sudah dijalankan sejak 2021. Program ini menyasar desa-desa dengan potensi besar namun masih menghadapi tantangan dalam pemberdayaan ekonomi keluarga.

BKOW juga mendorong agar produk olahan seperti bawang crispy tidak hanya dijual secara lokal, tetapi bisa dipasarkan secara digital dengan inovasi rasa dan kemasan menarik.

“Kami ingin pelatihan ini tidak berhenti di keterampilan saja, tetapi juga dilanjutkan dengan inovasi produk dan pemasaran online,” imbuh Nawal.

Asisten I Sekda Brebes, Khaerul Abidin, menyambut baik langkah BKOW. Menurutnya, pelatihan ini sangat relevan dengan kondisi daerah. Brebes sebagai sentra bawang merah nasional memiliki rata-rata luas tanam 30.000 hektare dan produksi sekitar 300.000 ton per tahun.

Namun demikian, nilai tambah dari komoditas unggulan tersebut belum tergarap maksimal.

“Inilah pentingnya pelatihan semacam ini. Kita dorong ibu-ibu di desa untuk mengolah hasil panen menjadi produk bernilai jual tinggi, bukan hanya menjual mentahnya saja,” jelas Khaerul.

Baca juga: HUT ke-63, BKOW Jateng Soroti Pentingnya Kesehatan Mental Perempuan

Ia menekankan bahwa peran perempuan dalam pembangunan desa sangat strategis, tak hanya dalam urusan domestik, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi keluarga dan lingkungan ramah anak.

Nawal juga berharap sinergi antar lembaga, baik pemerintah daerah, dinas terkait, hingga sektor swasta, bisa mempercepat penurunan angka kemiskinan di Jawa Tengah.

“Turunnya kemiskinan dari 9,58 persen ke 9,48 persen pada Maret 2025 tentu tidak lepas dari berbagai upaya, dan kami ingin BKOW terus menjadi bagian dari solusi itu,” pungkas Nawal.(02)

Exit mobile version