30.3 C
Semarang
, 15 September 2025
spot_img

Kasus MBG di Wonogiri, Pemprov Jateng Lakukan Evaluasi Layanan Gizi

Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah, Sumarno, menegaskan bahwa evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG akan dilakukan.

SEMARANG, Jatengnews.id  – Kasus keracunan massal akibat konsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi di Jawa Tengah.

Kali ini, ratusan siswa SMAN 2 Wonogiri dan puluhan siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Wonogiri dilaporkan mengalami gejala diare dan muntah setelah menyantap menu MBG pada Kamis, 11 September 2025.

Baca juga: Keracunan MBG di Sragen, Pemprov Jateng Hentikan Sementara Program

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah langsung menurunkan tim dari Dinas Kesehatan untuk menelusuri penyebab pasti insiden tersebut. Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah, Sumarno, menegaskan bahwa evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG akan dilakukan.

“Teman-teman dari Dinas Kesehatan sudah kami turunkan untuk mengecek kondisi di lapangan. Yang terpenting saat ini adalah asesmen di tempat SPPG-nya. Kalau sudah kejadian seperti ini, tentu harus dievaluasi—apa sebenarnya penyebab utamanya,” ujar Sumarno usai rapat paripurna di DPRD Jateng, Senin (15/9/2025).

Meski begitu, Pemprov Jateng belum memastikan apakah program MBG di Wonogiri akan dihentikan sementara waktu.

“Kami belum sampai ke keputusan itu karena laporan dari tim di lapangan belum kami terima secara utuh. Kita masih melihat situasi dan kondisinya seperti apa,” tambahnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, dugaan sementara penyebab keracunan berasal dari saus barbeque yang disiramkan ke telur. Saus tersebut disebut baru pertama kali digunakan dalam menu MBG.

Kasus di Wonogiri ini menambah daftar kejadian serupa dalam dua bulan terakhir. Sebelumnya, insiden keracunan massal juga menimpa ratusan siswa di Kabupaten Sragen pada 11 Agustus 2025 lalu.

Meski menghadapi kritik, Pemprov Jateng tetap menyatakan komitmennya untuk mempercepat pelayanan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai bagian dari program MBG.

Baca juga: Speling Pemprov Jateng Sambangi Warga Kragilan Lereng Gunung Merbabu

“Kami dari Pemprov mendorong percepatan SPPG di seluruh daerah. Secara nasional, capaian Jawa Tengah memang tinggi, tapi kami menilai masih perlu ditingkatkan,” jelas Sumarno.

Ia juga menegaskan bahwa program MBG tidak hanya ditujukan untuk perbaikan gizi anak-anak, tetapi juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

“Dampak ekonominya juga besar. Jika program berjalan baik di seluruh wilayah Jawa Tengah, tentu akan mendorong perputaran ekonomi daerah, termasuk melibatkan BUMN dan UMKM,” pungkasnya.(02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN