KABUPATEN SEMARANG, Jatengnews.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Kelompok 31 melaksanakan program kerja unggulan bertajuk “Psycho Edukasi” di SDN 01 Jatijajar.
Kegiatan KKN UPGRIS ini menyasar siswa kelas 4 sekolah dasar yang tengah berada pada tahap perkembangan emosional penting untuk dibentuk sejak dini.
Tujuan utama program ini adalah mengenalkan anak pada berbagai jenis emosi, mengajarkan cara mengelola emosi dengan baik, serta menumbuhkan sikap empati dan rasa percaya diri dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: KKN UPGRIS Gelar Sosialisasi Bahaya Pergaulan Bebas di Demak
Sebagai media pembelajaran, mahasiswa memanfaatkan video edukatif dari YouTube yang menampilkan ilustrasi tentang berbagai jenis emosi seperti senang, marah, sedih, dan takut. Tayangan interaktif ini membantu siswa memahami bahwa semua emosi adalah hal wajar, tetapi perlu dikendalikan agar tidak menimbulkan perilaku merugikan. Pesan moral dalam video juga menekankan pentingnya saling menghormati dan menjaga hubungan sosial.
Kegiatan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu anti-bullying bersama-sama. Dengan cara ini, mahasiswa KKN mengajak siswa memahami bahaya perundungan sekaligus pentingnya menghormati teman sebaya. Lagu yang ceria membuat pesan lebih mudah diingat, menciptakan suasana kelas yang hangat dan penuh keceriaan.
Untuk memperdalam pemahaman, siswa juga diajak mengekspresikan perasaan melalui kegiatan menggambar. Dengan kertas dan pensil warna, mereka menggambarkan emosi dalam bentuk wajah ekspresif, simbol, atau warna tertentu. Hasil karya yang beragam menunjukkan pemahaman anak tentang perasaan yang mereka alami.
Sukses Tanamkan Pendidikan Karakter
Secara keseluruhan, kegiatan “Psycho Edukasi” yang dijalankan mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 31 berjalan sukses. Anak-anak terlihat antusias mengikuti seluruh rangkaian acara, sementara mahasiswa mendampingi dengan sabar dan penuh motivasi.
Program ini menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa KKN dalam menanamkan pendidikan karakter sejak dini, membekali anak-anak dengan keterampilan sosial, serta membangun kesadaran pentingnya pengelolaan emosi untuk masa depan mereka. (01).