28.4 C
Semarang
, 17 September 2025
spot_img

Polisi Tegaskan Tak Ada Praktik “Gadai Syarat Disetubuhi” di Semarang, Itu Utang Pribadi

Kasus ini bermula dari postingan video di media sosial, sehingga viral. Dalam video tersebut, menarasikan adanya praktik gadai dengan syarat disetubuhi.

SEMARANG, Jatengnews.id – Viral ‘gadai syarat disetubuhi’ di Kota Semarang, polisi memastikan kabar tersebut tidak benar dan bukan gadai resmi melainkan masalah pribadi.

Kasus ini bermula dari postingan video di media sosial, sehingga viral. Dalam video tersebut, menarasikan adanya praktik gadai dengan syarat disetubuhi.

Baca juga: Polisi Menduga Kebakaran di Semarang Timur Akibat Korsleting Listrik

Kapolsek Semarang Timur, Iptu Andy, menjelaskan peristiwa dalam video itu memang terjadi di salah satu tempat gadai Kecamatan Semarang Timur.

“Informasi masuk si perempuan ini menggadaikan dua HP ke sini. Itu sudah sesuai prosedur. Karena kenal dengan salah satu pegawai di sini, akhirnya mereka punya kontak masing-masing, chat-chat-an,” kata Andy di Gadai Kurnia, Rabu (17/9/2025).

Andy menyampaikan, bahwa perempuan tersebut kemudian meminjam uang secara pribadi kepada pegawai yang dikenalnya itu.

“Si perempuan tadi mau mengajukan pinjaman, tapi secara pribadi. Mengenai ke hotel dan yang lain itu adalah kesepakatan mereka sendiri,” tegasnya.

Sehingga, ia menegaskan tidak ada praktik gadai dengan syarat hubungan badan sebagaimana narasi yang tersebar.

Konflik sempat muncul ketika perempuan tersebut ingin menebus HP yang digadaikan. Perselisihan terjadi dengan ibu dari pegawai terkait.

“Ibunya laki-laki tadi juga kerja di sini, tahu ceritanya, (bilang) ‘dikembalikan saja dulu uang yang pinjam dengan anak saya’. Mereka nggak mau, maunya ngambil HP dulu. Takut ada apa-apa, akhirnya HP yang digadai di sini diserahkan,” tuturnya.

Andy menegaskan, barang jaminan berupa HP dan barang lainnya kini sudah dikembalikan.

“Jadi intinya, adalah gadai ini tidak ada hubungannya dengan utang-piutang yang viral tersebut. Karena itu adalah hutang piutang bawah tangan pribadi mereka sendiri,” ungkapnya.

Hingga kini, pihak kepolisian belum menerima laporan dari pihak yang merasa menjadi korban. Motif perekam video yang memviralkan kejadian itu pun masih ditelusuri.

“itu kesepakatan mereka berdua karena hutangnya secara pribadi, antara si cewek itu dengan yang pegawai di sini. Itu pribadi bukan terkait dengan Gadai Kurnia, mereka kenal chattingan secara pribadi,” jelasnya.

Baca juga: Polres Karanganyar Mutasi Sejumlah Perwira

Pihak polsek juga telah mendatangi lokasi gadai tersebut. Pemilik Gadai, Rudi Kurniawan menjelaskan, dirugikan dengan viralnya video tersebut, karena peristiwa itu murni dilakukan secara pribadi oleh oknum pegawai di luar jam kerja.

“Sangat merugikan usaha saya, sangat fitnah. Sebenarnya ini kan oknum. Jadinya di luar jam kerja dan ternyata melabraknya di waktu jam kerja. Makanya ini sangat merugikan usaha saya,” ungkap Rudi.

Rudi menambahkan, pihaknya sudah meminta pembuat video untuk menghapus unggahan sekaligus membuat klarifikasi. Namun, video terlanjur menyebar setelah diunggah ulang oleh sejumlah akun.(02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN