
SEMARANG, Jatengnews.id — @HOM Hotel Simpang Lima Semarang menghadirkan pameran lukisan bertajuk “Harmoni Dalam Kanvas” karya seniman Asep Leoka. Pameran ini berlangsung mulai 13 September hingga 14 November 2025, terbuka untuk umum setiap hari selama jam operasional hotel.
Menghadirkan 21 karya lukis, Asep Leoka menampilkan berbagai tema yang lekat dengan keseharian masyarakat, mulai dari ikon-ikon kota Semarang seperti Sam Poo Kong, Gereja Blenduk, Lawang Sewu, hingga Gedung Marba, hingga objek-objek sederhana seperti bunga dan penari budaya.
Baca juga : Video Ungkapan Bangga Pedagang Kampung Seni Borobudur
“Tema lukisan cukup beragam, semua berangkat dari keseharian yang dekat dengan masyarakat,” ujar Asep Leoka melalui siaran pers, Senin (22/09/2025).
Menariknya, Asep menggabungkan dua teknik utama dalam karya-karyanya, yakni pisau palet dan pelototan dengan tangan, yang menghasilkan tekstur impasto tebal dan memperkuat karakter visual lukisan.
“Ada karya yang hanya pakai tangan, ada yang murni pisau palet, dan ada juga kombinasi. Teknik impasto ini membuat lukisan lebih berkarakter,” jelas Asep.
Selain itu, sudut pandang yang unik menjadi kekuatan dalam karya-karyanya. Asep mengungkapkan bahwa satu objek seperti Sam Poo Kong bisa dilukis berkali-kali dengan ekspresi dan suasana yang berbeda.
Beberapa karyanya bahkan telah terjual dan dipamerkan di berbagai kota, termasuk Jakarta dan Kendal. Untuk pameran kali ini, mayoritas karya adalah lukisan baru yang belum pernah dipamerkan sebelumnya.
Pameran ini menjadi bagian dari rangkaian perayaan ulang tahun @HOM Hotel Simpang Lima Semarang. Menurut Deo Galih, selaku Public Relations hotel, tujuan pameran adalah memberikan pengalaman baru dan memperluas fungsi hotel sebagai ruang ekspresi seni.
“Kami ingin hotel ini tidak hanya menjadi tempat menginap atau makan, tapi juga ruang untuk menikmati karya seni. Syukur-syukur pengunjung bisa membeli karya yang dipamerkan,” ujar Deo.
Dheo juga menambahkan, karya Asep Leoka dipilih karena reputasinya yang sudah mendunia dan pernah dipercaya oleh berbagai public figure serta instansi pemerintahan.
“Ini juga menjadi nilai estetika baru yang belum pernah ada sebelumnya di hotel kami,” lanjutnya.
Setiap karya yang dipamerkan telah dilengkapi dengan label harga dan deskripsi, sehingga pengunjung yang tertarik dapat langsung melakukan pembelian melalui pihak hotel.
Baca juga : Seni sebagai Katalis Moderasi Beragama
Melalui pameran ini, pihak hotel berharap dapat memberikan pengalaman menginap yang lebih berkesan, sekaligus mendekatkan masyarakat dengan seni rupa dan kekayaan budaya Semarang. (03)